Virtual Reality

Pengertian Virtual Reality (VR)

Virtual Reality (VR) atau Realias Maya adalah teknologi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan simulasi komputer baik berdasarkan objek nyata maupun animasi. Secara

sederhana, Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Ciri terpentingnya adalah dengan menggunakan perangkat yang dirancang untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual,yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik,tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil penginderaan, seperti suara melalui speaker atau headphone. Virtual reality disingkat dengan VR yang dapat menciptakan sebuah simulasi dunia tiga dimensi.

 

Sejarah Virtual Reality (VR)

  • 1957-1962       : Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan

sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau.

  • 1966                : Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.
  • 1989                : Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya.
  • 1999                :Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH.
  • 2000                : Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR  yang ditunjukan di International Symposium on Wearable Computers.
  • 2008                : Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang

berteknologi AR.

  • 2009                : Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android.
  • 2010                : Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.

 

Konsep dan Perkembangan Virtual Reality

Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya, Jaron Lanier mengakui bahwa ia menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan oleh Myron Krueger adalah kenyataan tiruan telah digunakan sejak 1970.Virtual Reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam,sangat visual,3D lingkungan.

CAD pengembangan perangkat lunak,akselerasi perangkat keras grafik,kepala-mount display,sarung tangan database dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan gagasan.Dalam buku The Metaphysics of Virtual Reality,Michael R. Heim mengidentifikasi tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :

  1. Simulasi
  2. Interaksi
  3. Kepalsuan
  4. Imersi
  5. Tele Presence
  6. Seluruh Tubuh Imersi
  7. Jaringan Komunikasi

Untuk memasuki Virtual Reality,pengguna mengenakan sarung tangan khusus,earphone,dan kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan sistem yang di dalamnya. Melalui cara ini,setidaknya tiga indera tubuh kita terkontrol oleh komputer. Untuk hasil yang lebih baik,biasanya piranti Virtual Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer,seperti pada berbagai macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya,meskipun hanya berbasis representasi teks,suara dan grafis.

Sekarang,istilah Virtual Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.

 

 

Syarat yang harus ada dalam VR/VE 

Terdapat dua syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:

 

  1. Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D yang nyata menurut perspektif penglihatan pengguna.
  2. emampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya menyesuaikan perubahan “dunia” 3-Dnya.

 

Saat berada dalam VR, pengguna akan merasa melebur seolah menyatu dengan dunianya, dan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada di sana. Hal ini disebut dengan telepresence.Menurut Jonathan Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:

  1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
  2. Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna dimanipulasi, yang biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun saat ini sedang dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.Salah satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.

 

Efek Negatif dan Kekurangan Virtual Reality

Kekurangan:

  1. Isolasi pribadi
  2. Kurangnya interaksi dengan dunia nyata dan orang lain
  3. Pengangguran meningkat

 

  • Efek Negatif:
  1. Orang yang menggunakan virtual reality sering mengalami gangguan yang disebut cybersickness (Haag, Cummings, dan Dawkin, 2000, hal. 294).
  2. Penderita akan merasakan ketegangan mata dan bahkan disertai rasa pusing. Kadang-kadang penderita terbawa pada suasana semu yang diciptakan oleh sistem virtual reality walaupun ia telah kembali ke dunia nyata

 

Aplikasi Virtual Reality

  1. Manufaktur :Pengujian rancangan, prototiipe semu, analisis ergonomik, simulasi semu dalam perakitan, prosuksi dan pemeliharaan
  2. Arsitektur :Perancangan gedung
  3. Militer :Pelatih  (pilot,astronot,pengemudi) simulasi peperangan
  4. Kedokteran:Pelatihan pembedahan, terapi fisik
  5. Penelitian / Pendidikan :Studi tentang topan, konfigurasi galaksi, pengujian matematika kompleks
  6. Hiburan :Museum virtual, permainan balap, simulasi pertempuran udara, taman virtual, simulasi ski,dll.

 

Contoh dari Virtual Reality (VR)

 

 

SUMBER :

http://dortesom.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-virtual-reality-vr.html

Pengertian Multimedia dan Penerapannya

  1. Pengertian Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi

Multimedia dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu mulitimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan / lurus), contohnya : TV dan film. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol (atau alat bantu berupa komputer, mouse, keyboard dan lain-lain) yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang diinginkan untuk proses selanjutnya. Contohnya seperti aplikasi game. Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan interaktivitas (rancangan).

 

  1. Multimedia dapat disajikan dalam beberapa metode, antara lain :

–    Berbasis kertas (Paper-based), contoh : buku, majalah, brosur.

–    Berbasis cahaya (Light-based), contoh : slideshows, transparansi.

–    Berbasis suara (Audi-based), contoh : CD Players, tape recorder, radio.

–    Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh : televisi, VCR (Video Cassete Recorder, film.
–   Berbasis Digital (Digilatally-based), contoh : komputer.

 

 

  1. CONTOH PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM BIDANG INDUSTRI

 

  1. a)      CAD (Computer Aided Design)

Berfungsi sebagai meja gambar elektronik untuk para  perancang dan juru gambar .

Aplikasi industri : Penerbangan , dan Mobil.

Software : Adobe Photoshop, CorelDraw.

  1. b)      CAM (Computer Aided Design)

Termasuk pada jenis alat untuk otomasi manufaktur yang digunakan pada lantai produksi.

Aplikasi industri : Robot.

Software : AutoCAD .

  1. c)      CIM (Computer Integrated Manufacturing)

Berfungsi memadukan dan mengkoordinasikan perancang, manufaktur dan manajemen berbasis komputer (SIM = Sistem Informasi Manajemen).

  1. d)     CAP ( Computer Aided Planning)  & CAPP (Computer Aided Process Planning)

Berperan dalam mengatur aliran pekerjaan secara efisien, termasuk menghasilkan aliran produksi yang optimal.

 

 

  1. e)       NUMERIC CONTROL Numeric control adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol). Dan numeric control merupakan sistem otomatisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan dimedia penyimpanan.

 

 

  1. KELEBIHAN & KEKURANGAAN NUMERIC CONTROL .
  • Kelebihan :  Meningkatkan produktivitas Keakuratan lebih besar Mengurangi kebutuhan pemeriksaan.
  • Kekurangan :  Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan Usaha pemeliharaan lebih tinggi Dibutuhkan tenaga ahli untuk memprogram PROCESS CONTROL.  Process Control (Pengendalian proses) adalah statistik dan disiplin teknik yang berhubungan dengan arsitektur, mekanisme dan algoritma untuk menjaga output dari proses tertentu dalam kisaran yang diinginkan. Pengendalian proses secara luas digunakan dalam industri dan memungkinkan produksi massal dari proses yang terus menerus seperti penyulingan minyak, pembuatan kertas, bahan kimia, pembangkit listrik dan industri lainnya. Kontrol proses memungkinkan otomatisasi, dengan yang sedikit staf personil operasi dapat mengoperasikan proses yang kompleks dari ruang kontrol pusat.

 

Bidang Industri Rekaman Bahwa untuk menghasilkan suara yang bagus perlu pengaturan perekam dan modifikasi suara dengan media komputer, serta mencetak lagu-lagunyapun di bantu dengan system komputer. Untuk mencetak album kedalam VCD atau DVD perlu bantuan pogram komputer untuk memproses pemburningan atau pembakaran CD sehingga bisa merekam suara dengan kualitas sangat tinggi. Bidang Industri Perfilman Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film semua di rekam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer. Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahan animasi untuk menggambarkan kapal raksasa ya Industri Elektronik Dengan tenaga robot yang sudah di program sedemikian rupa, industri elektronik mampu merakit komponen elektronik dengan cepat dan efisien sehingga menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi berkat bantuan koputer. Bidang Industri Otomotif Proses perencanaan sebuah produk baru melalui program desain, seperti Computer Aided Design (CAD). Gunanya, agar produk yang diinginkan dapat dirancang secara cepat, mudah, dan memiliki ketepatan tinggi. Sebagai contoh, untuk menggambar bentuk desain mobil dibutuhkan waktu yang lama dan relatif sulit apabila dilakukan secara manual. Akan tetapi, dengan program CAD (misalnya, AutoCad) semua itu dapat teratasi. Bahkan, program ini dapat menggambarkan bentuk nyata sebuah desain mobil dilihat dari berbagai sudut (3 dimensi). Bahkan, ujicoba ketahanan kendaraan dapat dilakukan dan di simulasikan dengan komputer. Tugas-tugas ini akan membutuhkan jumlah pekerja yang sangat banyak jika dilakukan tanpa bantuin sistem komputer terintegrasi. Selain itu, dengan perancangan yang sudah berbentuk digital maka sangat mudah dan cepat untuk di distribusikan ke seluruh pusat produksi yang akhirnya berdampak pada kecepatan produksi itu sendiri.

 

 

  1. PEMANFAATAN MULTIMEDIA

 

Pada zaman sekarang yang segala sesuatu dengan menggunakan teknologi tidak lepas dari multimedia yang melengkapi teknologi tersebut, itu kenapa multimedia mempunyai peranan yang penting dari segala aspek, karena multimedia merupakan pemicu (triggers) pembaca memperoleh sesuatu yang ‘lebih’ dibandingkan topik yang dipelajari. Tidak hanya itu peranan multimedia akan sangat efektif dalam penyampaian informasi; faktanya menurut Computer Technology Research (CTR):

 

  • Orang mampu mengingat 20% dariapa yang dilihat
  • Orang mampu mengingat 30% dariapa yang didengar.
  • Orang mampu mengingat 50% dariapa yang didengar, dilihat dan dilakukan

Multimedia dapat ditempatkan dimana saja selama masyarakat membutuhkan akses ke sumber informasi elektronik. Multimedia mengubah sajian tradisional komputer yang berupa teks, menjadi suatu media yang menarik perhatian dan keingintahuan. Penerimaan informasi menjadi semakin baik, dan jika disusun secara baik, multimedia juga bisa menjadi amat menghibur.
Multimedia juga menjembatani dan menjangkau masyarakat yang sedikit alergi terhadap bentuk penyampaian standard komputer kedalam bentuk yang lebih mudah dapat diterima dan mudah digunakan. Pada bagian ini dijelaskan penggunaan multimedia didalam lingkup rumah tangga, pendidikan, tempat umum dan lingkup usaha / bisnis.

  1. Multimedia di Rumah Tangga

Kebanyakan dari produk multimedia sampai ke rumah-rumah lewat televisi biasa atau melalui jaringan komputer pribadi (PC). Pada saat ini, konsumen dari produk multimedia sudah memiliki komputer yang sudah terpasang CD-ROM Player atau televisi yang dihubungkan dengan alat sejenis CD player, seperti Kodak Photo CD, Philips CD-I Player atau Panasonic 3DD Player.
Alat-alat permainan seperti Nintendo, Sega, Playstation atau Atari sudah mulai masuk kerumah-rumah. Banyak dari produk mereka menggunakan teknologi CD yang mengizinkan multimedia masuk ke rumah tangga. Telah terjadi peningkatan penjualan atas produk multimedia hiburan berbasis komputer dan produk game elektronik. Kenyataan ini telah membuka suatu peluang baru bagi pemasaran multimedia, baik untuk hiburan maupun untuk kepentingan usaha yang akan membuat kemudahan baik bagi produsen maupun konsumen.

2. Multimedia Dalam Pendidikan

Pada dunia pendidikan peranan multimedia sangat membantu dalam mempermudah pembelajaran siswa, guru dan dosen dalam menyampaikan dan menerima dari apa yang disampaikan. Contohnya: Tutorial, Ensiklopedia (Misal Microsoft Encarta) dengan demikian para siswa tidak jenuh dan merasa bosan dengan materi yang disampaikan secara monoton melalui suara, tapi ada tambahan dengan menyajikan gambar dan video dengan menggunakan sarana multimedia ini. Sehingga para siswa memliki ketertarikan guna memepelajari lebih dalam materi apa yang disampaikan oleh guru ataupun dosen.

  1. Multimedia membuat pelajar mengerti isi pelajaran
  2. Multimedia membuat siswa mengingat dengan mudah tentang isi pelajaran
  3. Multimedia menyampaikan isi pelajaran dengan canggih dan berkesan
  4. Multimedia mampu menjadi sumber pengetahuan
  5. Multimedia mampu mencari hubungan antara satu ilmu dengan ilmu lain
  6. Multimedia mampu menunjukkan dunia sekitar yang kaya dengan ilmu pengetahuan
  7. Multimedia kaya dengan berbagai aktivitas pembelajaran
  8. Multimedia mampu menghibur selama proses pembelajaran
  9. Multimedia membuat terjadinya interakti antara siswa dengan teknologi terkini
  10. Multimedia memberi peluang kepada guru untuk mengubah kaidah pengajaran
  11. Multimedia membuat proses belajar dan mengajar menjadi lebih menyenangkan
  12. Multimedia memudahkan pembelajaran yang berpusatkan pada siswa karena siswa diberi kebebasan memilih bahan pembelajaran sendiri dan belajar pada kadar yang sesuai dengan diri sendiri
  13. Multimedia mengajari setiap siswa dengan gaya pembelajaran yang berbeda
  14. Multimedia menggalakkan pembelajaran kooperatif dan interaktif di antara siswa melalui diskusi
  15. Multimedia memudahkan pembelajaran yang berasaskan konstruktivisme.
  16. Multimedia memudahkan siswa mempunyai kebebasan belajar sendiri tanpa dipengaruhi oleh pihak-pihak lain.
  17. Siswa dapat memilih bahan pembelajaran sendiri dan belajar dengan kadar yang sesuai dengan minat dan kehendak sendiri.

Barangkali dunia pendidikan adalah dunia yang paling membutuhkan teknologi ini. Sistem pendidikan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) mungkin akan mencapai sasarannya dengan menggunakan teknologi ini. Para siswa dapat langsung melihat dan mendengar tentang hal-hal yang dipelajarinya. Sebagai contoh, seorang siswa membuka aplikasi multimedia sejarah. Dalam aplikasi tersebut siswa dapat memilih periode dan subjek yang akan dipelajari, kemudian dilayar tampilan akan hadir teks subjek disertai gambar, suara bahkan gambar hidup dari subjek yang dipelajari. Perhatian siswa akan lebih terpusat dan rasa ingin tahunya akan lebih terpancing untuk mempelajari hal-hal lain karena merasa tertarik akan media penyajiannya.
Anak-anak usia pra-sekolah dan TK (Taman Kanak-kanak) pun akan mendapat keuntungan dari teknologi ini. Pada usia ini anak lebih tertarik kepada gambar dan suara. Dengan bimbingan guru dan orang tua mereka dapat “menjelajahi” lebih luas dan imajinasi merekapun akan lebih berkembang. Singkat kata teknologi multimedia dapat memberikan arti baru bagi dunia pendidikan.

3. Multimedia di Tempat Umum

Hotel, stasiun, pusat perbelanjaan, museum dan tempat tujuan wisata akan menjadi sasaran utama dalam lingkup ini. Stand alone terminal dan kios k akan tersedia ditempat-tempat tersebut guna memberikan informasi. Instalasi alat seperti ini akan mengurangi penggunaan informasi tradisional dan personilnya. Alat ini dapat bekerja sepanjang waktu, bahkan saat tengah malam, dimana tenaga konvensional tidak tersedia.

Kios k disebuah pusat perbelanjaan dapat memberikan informasi tentang keadaan pusat perbelanjaan tersebut mulai dari denah lantai, jenis toko sampai penawaran diskon ditoko tersebut. Sebuah kios k disebuah hotel dapat memberikan data restoran terdekat berikut foto dan suara penyanyinya, peta kota, jadwal transportasi dan tempat wisata. Pemasangan printer biasanya disertakan agar pemakai dapat membawa informasi tertulis. Kios k dibandara dapat memberikan jadwal kegiatan bandara, daftar hotel dan apabila telah tersambung dengan sistem jaringan terpadu dapat memberikan pelayanan pemesanan tiket pesawat danKAMAR HOTEL.
Semua contoh aplikasi diatas menuju satu tujuan, yaitu penyampaian informasi yang cepat, jelas, menarik dan efisien tanpa harus mengurangi nilai dari informasi tersebut.

4. Multimedia Dalam Bisnis

Pengimplementasian multimedia dalam lingkup bisnis mencakup presentasi, pelatihan, marketing, periklanan, demo produk, database catalog dan komunikasi jaringan. Voice Mail dan Video Confrence dalam waktu dekat ini akan tersedia dibanyak LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).

Presentasi pagi hari yang membosankan dari slide 35 mm dan OHP (Overhead Proyektor) yang disampaikan dari sebuah divisi penjualan, akan segera digantikan oleh presentasi multimedia yang penuh dengan variasi. Para manajer dapat mempresentasikan ide-idenya lebih dari sekedar teks biasa dan menarik perhatian atasannya.

Pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) dapat menjadi lebih hidup dan imajinatif. Seorang mekanik dapat mempelajari cara kerja mesin tanpa harus dilumuri oli. Pramugari dapat belajar mengatasi para pembajak melalui suatu simulasi multimedia. Para penjual dapat mendemonstrasikan produk perusahaannya tanpa harus membawa produk aslinya, tetapi tetap memberikan gambaran yang sama hebatnya.

Jika semakin banyak perusahaan dan masyarakat bisnis yang menggunakan kemampuan multimedia, biaya instalasi multimedia menjadi berkurang, akan banayk aplikasi yang dibuat baik oleh divisi perusahaan itu maupun oleh pihak ketiga yang pada akhirnya mengakibatkan proses bisnis menjadi semakin efisien.

 

  1. Multimedia Dalam Kesehatan

Pada dunia kedokteran multimedia mempunyai peranan sangat penting dan membantu para dokter untuk menentukan penyakit dan mendiagnosanya, Contoh pemanfaatan multimedia pada kedokteran yaiut, X-Ray Scanner.

Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.

 

  1. Multimedia Dalam Bidang Lain

Manfaat komputer dalam kehidupan sehari- hari sangat banyak dan sangat membantu, mempermudah , mempecepat pekerjaan –pekerjaan manusia diantaranya adalah   :

 

  1. Bidang Transportasi

Dengan komputer semua jadwal dan jalur penerbangan yang transit dibandara bisa di program dan dijadwalkan dengan komputer. Untuk menerbangkan sendiri pesawat dilengkapi dengan peralatan komputer. Bahkan setelah mencapai ketinggian tertentu pesawat bisa di terbangkan otomatis dengan pilot otomatis yang sudah diprogram di dalam kmputer.

Dengan komputer, narigasi kapal laut  bisa ditentukan koordinat dan arah gerak kapal. Demikian juga penjualan tiket di Bandara , Stasiun , Dan Terminal Bus di layani dengan cepat menggunakan komputer.

 

  1. Bidang Jasa Pengiriman Barang

Kantor Pos bisa mengirimkan dokumen pengiriman barang lebih cepat dan akurat.Dengan adanya komputer dan internet orang tidak lagi menunggu berhari-hari menerima surat, cukup lewat email saja lebih cepat dalam sekejap , jadi dunia menjadi semakin sempit dalam arti bisa diakses sedemikian cepatnya.

 

  1. Bidang industri Otomotif

Mobil-mobil di buat dari kerangka body, mesin, peralatan elektronik di pabrik dengan bantuan robot yang dikendalikan oleh komputer dengan leih akurat. Dengan bantuan komputer pabrik-pabrik otomotif bisa memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan, yang tidak mungkin dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia.

 

  1. Bidang Jasa Konstruksi

Dengan komputer para Insiyur dan Arsitek mendesain gambar konstruksi dengan pemodelan dan perhitungan yang akurat, cepat dan tepat. Gambar kontruksi didesain menggunakan program CAD, sedangkan untuk perhitungan analisis dan penganalisa kekuatan menggunakan program SAP2000 atau STAD III yang dioperasikan dengan bantuan komputer.

 

  1. Bidang Jasa Percetakan

Percetakan koran, majalah , buku-buku, semua dikerjakan dengan mesin yang di operasikan oleh komputer sehingga dalam waktu singkat bisa mencetak buku atau majalah atau koran dalam jumlah ratusan bahkan jutaan exemplar, bisa menghemat waktu dan biaya, seandainya dikerjakan dengan manual oleh manusia, butuh berapa ribu orang untuk mengetik di kertas koran dan perlu berapa lama untuk menyelesaikan, keburu berita menjadi basi dantidak up-to date lagi.

 

 

  1. Bidang Industri Perfilman

Hiburan sangatlah penting dalam kehidupan manusia, setelah lelah seharian bekerja atau beraktifitas manusia membutuhkan hiburan yang menghibur untuk istirahat mereka, dengan adanya multimedia hiburan dikemas dengan sangat menarik Conothnya, Games, Seni dan pertunjukan.

Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film semua di rekam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer. Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya tambahan animasi untuk menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan tenggelam, sehingga tampak menjadi seolah-olah mirip dengan kejadian nyata.

Periklanan tidak akan menarik perhatian jika tidak adanya multimedia, karena dengan menggunakan multimedia, iklan akan terlihat sangat menarik untuk diperhatikan dan akan menarik banyak konsumen yang melihatnya, dengan menggunakan suara, gambar, video, animasi dan teks yang canggih akan menambah nilai lebih dari suatu iklan. Contoh pemanfaatan multimedia pada iklan yaitu, iklan televis, bandara, dan lain lain.

 

  1. Bidang Informasi

Penyebaran informasi yang baik dan cepat sangat menunjang suatu informasi itu sendiri, dengan menggunakan multimedia informasi dapat diolah sedemikian rupa sehingga menarik dan cepat ditangkap,dengan penyediaan multimedia dalam bidang informasi tampat dan informasi yang kita cari dapat mudah diakses dan memberi daya tarik lebih. Contohnya pada pariwisata, Museum, Galeri Seni, Seminar, dll

 

  1. Pemanfaatan Multimedia Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat ini, menurut TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang ketiga. Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu bahkan sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi industri, era industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu sampai sekarang. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan pesatnya perkembanganteknologi elektronika dan informatika. Perubahan dari era industri ke era informasi (global) ini hanya berlangsung dalam hitungan waktu tidak lebih dari setengah abad (Dryden dan Voss, 1999).

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk susuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Fungsi teknologi informasi dan Pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi riil, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya berfungsi sebagai gudang ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan

 

  1. Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan

Ada berbagai tren yang berkembang dalam pemanfaatan TIK khususnya dalam konteks sekolah, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan dan kemudahan akses sumber belajar online. Berikut ini adalah tren yang berkembang sebagaimana disarikan dari artikel Newer Technologies for the Learning Society (C.Villanueva, 2000).

Secara umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan interaktif.

Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.

Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada waktu yang berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning). Dalam kenyataannya pertemuan tatap muka atau interakasi (synchronous) masih diperlukan untuk menunjang belajar mandiri dan asynchronous agar belajar dapat lebih efektif. TIK memfasilitasi interaksi tingkat tinggi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran berbasis komputer. Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat, bulletin board, and konferensi komputer.

TIK sudah menjadi suatu daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka adalah suatu bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Bukti yang berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi sekolah mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau usaha peningkatan sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu penampilan modern dan bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu jalan untuk pengajaran, pelajaran, dan praktek penguasaan baru, hanya mempunyai sedikit informasi tentang potensi dan penggunaan otentik dari ICT dalam pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi di sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu tahap penggantian di mana praktek tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru digunakan; suatu tahap transisi di mana praktek baru mulai muncul dan praktek lama dipertanyakan; dan suatu tahap transformasi di manateknologi memungkinkan praktek baru dan praktek lama menjadi usang. Jika pendidik meminta dengan tegas atas penggunapan TIK sebagai pengganti praktek yang ada, mereka tidak dapat berperan untuk memecahkan permasalahan di bidang pendidikan yang saat ini mereka temui.

Pengenalan TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan dalam pembelajaran dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan siswa terangsang karena pengajaran menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti halnya akses ke bahan belajar dan perangkat lunak bidangpendidikan yang bermutu tinggi. Lebih dari itu, para guru kelihatannya termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif. Portal pembelajaran menghubungkan para guru kepada sejumlah racangan pelajaran, panduan guru, dan soal-soal latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh institusi pemerintah, LSM, dan institusi pendidikan.

Kelas online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombinasikan dengan suatu ilmupendidikan yang tepat. Gelanggang pendidikan dari pembelajaran online masih sangat muda.

Saat banyak institusi yang menawarkan kursus online, pemahaman mendalam tentang isu pedagogis yang berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki secara mendalam. Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan dengan e-mail dan ruangan chatting tanpa landasan pedagogis. Pengalaman-pengalaman sukses menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari aktivitas dipandu guru seperti halnya penurunan jumlah pembelajaran tatap muka dan bergerak ke arah aktivitas yang berbentuk proyek dan pembelajaran mandiri sebagai hasil pemanfaatan TIK.

Pembelajaran online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di tengah-tengah pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional, pengulangan digunakan berkali-kali dengan memperkenalkan informasi yang sangat serupa dalam format berbeda atau dengan menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak siswa tidak suka latihan yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk menggali informasi dan contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan pendekatan yang belum pernah terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan suatu alternatif jenis belajar dengan melakukan (learning by doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan penekanan pada penciptaan dan explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer informasi searah, yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh kemampuan kognitif mereka sendiri.

Corak interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan keterlibatannya dengan pengembangan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di seluruh dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang terkait dengan guru, sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di Internet telah membantu guru dalam menghadapi tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat saling betukar rencangan pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi yang berhubungan dengan isu-isu dan permasalahan umum.

Pembelajaran online menyediakan perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah segera dan intuitif. Bahasa tersebut tidaklah harus dipelajari oleh pemakai dan dapat diadopsi dengan usaha minimal. Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai instrumen untuk mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi dan authoring tools, bersama dengan alat penghubung click­to-connect telah berhasil dengan mantap mempermudah proses mengecek email, mengakses data, dan pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi simulasi tau visualisasi dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang lebih kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting = CMC) dan bulletin board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.

Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-in­time. TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas permintaan yang semakin meningkat.

TIK membantu memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru. Dengan TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru kini menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.

Penggunaan jaringan komputer untuk mempromosikan aktivitas belajar berkelompok menjadi semakin lebih populer. Teknologi komputer dalam pendidikan bergerak dari belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok. Dengan menggunaan perangkat komunikasi berbasis komputer dan kelompok belajar berbasis web, siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Belajar koperatif melalui komputer mempunyai efek positif atas kinerja tugas kelompok, prestasi individu, dan sikap terhadap belajar kolaboratif.

Universitas sedang memasuki fase kemitraan dengan sektor swasta, terutama sekali industri teknologiinformasi, dalam rangka membantu menjaga kelangsungan hidup operasi dan keuangan dari programpendidikan berbasis TIK. Semakin banyak sekolah menyadari bahwa berhubungan dengan sektor bisnis tidak akan mengancam sistem persekolahan. Yang lain melihat suatu keuntungan dalam capitalising atas produk dan jasa pendidikan mereka. Persekutuan belajar di penyampaian produk dapat menawarkan berbagai manfaat, seperti pengurangan biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi biaya-biaya penelitian dan pengembangan yang bersama, atau berbagi database dan isi perpustakaan.

TIK meningkatkan fungsi perpustakaan dan mengubah peran pustakawan secara hakiki. Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan pendukung perpustakaan dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di Internet.

 

  1. Upaya Pemberdayaan Internetuntuk pendidikan

Saat InI dunia telah berada dalam era komunikasi instan atau dikenal pula sebagai era informasi. Era informasi ditandai oleh pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide areal network) termasuk komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung kepadanya bisa saling melakukan komunikasi satu sama lain. Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu keperluan militer di Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Advanced Research ProjectAgency (ARPA) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu eksperimen jaringan yang diberi namaARPAnet untuk mendukung keperluan penelitian (riset) kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya jaringan ini dipergunakan untuk keperluan riset perguruan tinggi, yang dimulai dengan University of California, Stanford Research Institute dan University of Utah (Cronin, 1996). Fasilitas aplikasi Internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer, kalangan media massa, kalangan bisnis, maupun kalanganpendidikan.

Dalam kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby (1972) seperti dikutip oleh Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasanpendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya komputer dan internet untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecenderungan pendidikan masa depan. Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby seperti dikutip oleh Miarso (2004) adalah sebagai berikut:

  • Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.
  • Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar.
  • Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus.
  • Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat.
  • Tumbuhnya profesi baru dalam dalam bidang media dan teknologi.
  • Tuntutan terhadap lebih banyak belajar mandiri.

Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et al (2000) adalah sebagai berikut:

Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Sehingga merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital dalam bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line berbasis web lainnya.

Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Sehingga memicu terjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap muka (konvensional) kearah pendidikan yang lebih terbuka. Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi (de­livery system and communication) antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun (asynchronous). Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):

  • Dialog elektronik (chatting); dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks yang dapat dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (synchronous) antara dua atau lebih pengguna internet. Contoh aplikasi dalam konteks pendidikan tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses komunikasi antara dosen dengan beberapa orang mahasiswanya dalam mendiskusikan suatu topik perkuliahan tertentu.
  • Surat elektronik (e-mail); surat elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan (asynchronous) yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan chatting, dengan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.
  • Konferensi kelompok melalui surat elektronik (mailing list); Mailing list merupakan perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang tertentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalam kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan diskusi dapat dilakukan melalui fasilitas seperti ini.
  • Konferensi jarak jauh (teleconference); konferensi jarak jauh dapat berupa konferensi audio maupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara “point to point” atau “multi point”. Cara pertama dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua dilakukan dalam lebih dari dua tempat. Sebagai contoh, seorang guru dari sekolah tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan.

 

SUMBER

http://kresnaaaaa.blogspot.co.id/2017/03/pengertian-multimedia-dan-penerapan.html

Sejarah memori

  1. Pengertian memori

Kata ‘’memori digunakan untuk mendeskripsikan suatu sirkuit electronic yang mampu untuk menampung data dan juga instruksi program.memori dapat dibayang sebagai suatu ruang kerja bagi computer dan memori juga menentukan terhadap ukuran dan jumlah program yang bisa dijalankan dalam waktu yang sama, sekaligus juga jumlah data yang bisa diproses.  Memori juga merupakan satu perangkat keras computer yang berfungsi untuk menyimpan data baik secara sementara atau permanen.

 

 

  1. Penjelasan dan penguraian memori

 

Memori dapat dibagi manjadi beberapa bagian diantaranya:

 

  • Register
  • Cache memori (static RAM)
  • Memori utama
  • Memori sekunder

 

  1. Register

Register merupakan memori dengan hirarki yang paling tinggi. Berada dalam chip processor/CPU dan merupakan bagian integral dari processor itu sendiri serta kapasitasnya paling kecil “ harga tiap bit nya paling mahal. Register merupakan memori dengan kemampuan proses paling cepat, dimana proses baca dan tulis dilakukan dalam satu siklus detik.

Register memiliki 2 fungsi yaitu :

  • User Visibel Register

Register CPU yang dapat digunakan oleh pemrograman, dengan menggunakan set instruksi memungkinkan satu buah register atau lebih untuk dispesifikasian sebagai operand atau alamat operand.

Contohnya :

  • general purpose register dapat digunakan untuk berbagai fungsi oleh pemrogram serta dapat berisi operand sembarang upcode. Register ini digunakan untuk fungsi-fungsi pengalamatan (register indirect, displacement). Pada kasus lain, terdapat partial atau batasan yang jelas antara register data dan register alamat.
  • Register data hanya dipaik untuk menampung data dan tidak dapat dipakai untuk kalkulasi dan alamat operand.
  • Register Alamat menyerupai general purpose register, atau register tersebut dipakai untuk mode pengalamatan tertentu. Contohnya : segment pointer, register indeks, stack pointer.
  • kode-kode kondisi

 

 

  • Control dan Status Register

Register yang digunakan oleh unit control untuk mengontrol operasi CPU dan oleh program system operasi untuk eksekusi program. Tidak visible bagi pengguna namun visible terhadap instruksi yang dieksekusi pada mode control atau system operasi.

Contoh register yang penting bagi eksekusi instruksi :

  • Program counter (PC) atau pencacah program yang berisi alamat instruksi yang akan diambil.
  • Instruction Register (IR) berisi instruksi yang terakhir diambil
  • Memory Address Register (MAR) berisi alamat sebuah lokasi dalam memori.
  • Memory Buffer Register (MBR) berisi sebuah word data yang akan dituliskan kedalam memori atau word yang terakhir dibaca.

 

 

 

  1. Cache memori (static RAM)

Cache merupakan memori yang berfungsi seperti RAM, namun lebih responsive. Pada umumnya cache ditempatkan di dalam CPU yang digunakan untuk menyimpan instruksi sebelum dialirkan ke memori utama(RAM). Adanya cache akan mempermudah computer untuk menemukan informasih mengenai penyimpanan yang lebih besar sehingga ekstraksi data bisa berjalan lebih cepat. Cache berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang mahal dari pada memory utama. Memori ini ada diantara memori utama dan register pemroses, berfungsi agar pemroses tidak langsung mengacu pada memori utama sehingga kinerja dapat ditingkatkan.

Cache memori ini ada 2 macam yaitu :

  • Cache memory yang terdapat didalam prosesor (on chip) atau yang dikenal sebagai L1 cache memori. Cache  memori jenis ini kecepatan accessnya sangat tinggi, mendekati kecepatan register dan harganya sangat mahal. kapasitas memori ini berkembang mulai dari 8Kb, 64 Kb dan 12 Kb. L1 berguna untuk menyimpan secara sementara instruksi dan data, serta memastikanbahwa prosesor memiliki supply data yang stabil untuk diproses sementara memori mengambil dan menyimpan data baru. L1 cache memori dapat dilihat pada prosessor seperti P4, P3, AMD-ATHLON dll.
  • Cache memory yang terdapat diluar prosessor (off chip) atau yang dikenal dengan L2 cache memori, yaitu berada pada motherboard dekat posisi dudukan prosesor. L2 cache memory memiliki ukuran lebih besar dari L1 namun kecepatan accessnya tidak secepat L1 cache memory (sedikit lebih lam). Semakin besar kapasitaanya maka semakin mahal dan cepat. Kapasitas cache memory yaitu :256 kb, 512 kb, 1 MB, 2 MB dll.
  • L3 cache memori hanya dimiliki oleh prosessor yang memiliki unit lebih dari satu, misalnya dualcore dan quadcore. Cache ini bersifat opsional. Fungsinya untuk mengontrol data yang masuk dari L2 dari masing-masing inti prosessor. L3 transfernya lebih lama dari L1 dan L2 cache serta ukuran L3 cache memori lebih besar dari L1 dan L2 yakni sekitar beberapa megabyte.

 

 

  1. Memori utama
    1. RAM

RAM merupakan singkatan dari Random Access Memory yang ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar-besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981.Dari sinilah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 Volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns” 1ns=10-9 detik.

Mengapa disebut Random Access,  karena akses terhadap lokasi-lokasi di dalamnya dapat dilakukan secara acak (random), bukan secara berurutan (sekuensial). Meskipun demikian, kata random access dalam RAM ini sering menjadi salah kaprah.

Ram identik sebagai alat penyimpanan keras(Hardware) atau penampung  yang bersifat sementara. Artinya data yang disimpan didalamnya akan tersimpan selama computer tersebut masih  dialiri daya( computer masih hidup). Ketika computer itu direset atau dimatikan, maka data harus  disimpan dalam memori fisik akan hilang. Oleh karena itu, sebelum mematikan computer semua data yang belum disimpan kedalam media penyimpanan permanen(umumnya ber basis disk,semacam hardisk atau floppy disk) sehingga data tersebut dapat dibuka kembali di lain kesempatan. Namun perlu diingat , ketika memori RAM memiliki kapasitas memori yang besar maka akan dapat menampung banyak file juga tetapi jika RAM sudah penuh kinerja maka kecepatan computer akan semakin melambat.

Alat-alat yang menggunakan ram sebagai alat penyimpan data adalah (PDA, Notebookk, HP, computer dll).

Ada berbagai memori jenis RAM diantaranya:

  • DRAM

Pada tahun 1970.IMB menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari “ dynamic random access memory “. Dinamakan dynamic karena jenis memori  ini pada setiap interval waktu tertentu selalu memperbaharui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi yaitu antara 4.77MHz hingga 40MHz.

  • FPM RAM(Fast Fage Model DRAM)

FPM RAM  merupakan model DRAM yang sangat tua (hasil pengembangan SIM RAM,nenek moyang RAM) yang ditemukan sekitar tahun 1987. Memori ini masih memiliki banyak sekali kekurangan dari segi kecepatan maupun kemampuan menampung datanya.Sejak pertama kali diluncurkan, orang sering kali menyebut memori jenis ini DRAM saja tanpa sebutan FPM.Memori ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftra isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika system membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasih mengenai indeks yang dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row).

RAM mempunyai 30 pin kaki(jumlah lempengan kuningan memori/slot)  dengan rentang frekuensi 16MHz sampai 66MHz yang kecepatan accessnya kurang dari 50ns, hal ini menyebabkan pemprosesan data dalam memori menjadi sangan lambat. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandhwidth) sebesar 188,71MB per detik. Ram ini dapat dijumpai pada system computer berbasis intel 286, 386, serta sedikit 486.

  • EDO RAM (extended Data Out RAM)

 

EDO-RAM memiliki fungsi seperti RAM, akan tetapi jenis ini mempunyai kemampuan kerja sangat tinggi dan cepat dalam membaca dan mentransfer data. Bentuk EDO-RAM adalah (SIMM” single  inline memory module”). Memori ini ditemukan pada tahun 1995 dari hasil pengembangan FPM-RAM, yang memiliki 72 pin kaki dengan tambahan teknologi baru dalam chip dimasukan cache(L2) yang sangat  membantu dalam waktu akses pemrosesan data. EDO mengalami peningkatan kecepatan 40-50% jika dibandingkan dengan FPM. Serta mempunyai access time yang cukup berfariasi 70 hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33 hingga 75MHz. Walupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM tetapi keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan.

Memori ini banyak dijumpai pada system barbasis intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.

  • SDRAM

SD RAM adalah memori yang dapat mengakses data lebih cepat dari EDO RAM. Bentuk SDRAM adalah DIMM(dual inline Memory module). Merupakan model/type yang paling tahan lama karena RAM ini beredar dipasaran dantak terganti oleh jenis memori baru. Memori ini muncul dari awal tahun 1996 sampai sekitar tahun 2001 dan masih digunakan oleh platform dari mainboard yang dikeluarkan pada saat itu. SDRAM bukanlah ekstensi dari EDO RAM yang lama, namun merupakan type baru dari DRAM dengan menggunakan tegangan 3,3 volt, serta berjalan pada clock FSB 100-133MHz. SDRAM memilik kemampuan untuk mensinkron clock yang terdapat pada memori tersebut dengan clock pada prosesor, sehingga system dalam computer dapat berjalan dengan seimbang atau dengan kata lainwaktu pemrosesan data menjadi lebih cepat dan efisien.

Kecepatan transfer SDRAM 66MHz,sementara mode halaman DRAM dan EDO yang lebih lama berjalan maksimal 50Mhz.Namun sekarang ini, dapat berjalan dengan kecepatan 133MHz (PC133) dan bahkan hingga 180MHz atau lebih tinggi.

 

  • SD RAM PC66

Pada peralihan tahun 1996-1997, Kingstonmenciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosesor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi Bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori jenis sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan 3.3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns. Memori ini  mempunyai system berbasis prosesor Soket 7 seperti  Intel Pentium Klasisk (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dengan menggunakan memori ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awalpun masih menggunakan system memori SDRAMPC66.

 

  • SDRAM PC100

Figure 7SDRAM PC100

Setelah kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara manual, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan perkembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi system chipset  i440BX dengan system Slot 1 yang juga diciptakan oleh Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi Bus sebesar 100Mhz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasang pada prosesor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada Bus 100Mhz. Karena Bus system bekerja pada frekunsi 100MHz sementara Intel menginginkan untuk menggunakan system memori SRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekunsi 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenala dengan nama PC100. Dengan menggunakan tegangan sebesar 3.3 volt dan access time sebesar 8ns,lebih singkat dari PC66. Selain itu PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detik.

Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam system computer. Tidak hanya prosesor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori inin, system berbasis Soket 7 pun diperbaharui untuk dapat menggunakan memori Pc100. Maka munculllah apa yang disebut  Sistem Super Soket 7. Contoh prosesor yang menggunakan soket  super 7 adalah AMD k6-2., Intel Pentium II generasi akhir dan Intel Pentium II generasi awal serta Intel Celeron II generasi awal.

 

  • RDRAM

Padaawal  tahun 1999, Rambus(perusahan) menciptakan sebuah system memori dengan arsitektur baru dan revolusioner berbeda sama sekali  dengan arsitektur memori SDRAM. Memori ini dinamakan “ Direct Rambus dynamic Random Access Memory “.

RDRAM merupakan sebuah memori berkecepatan tinggi, yang digunakan untuk mendukung prosesor Pentium 4.RDRAMjuga  menggunakan slot RIMM yang mirip dengan slot SDRAM, yang dikembangkan oleh Rambus dengan memiliki karakteristik mampu bekerja pada system 800/1066, 184-pin dengan hanya menggunakan tegangan 2.5 volt. RDRAM  adlah subsistem  memori yang  mampu mengalirkan data sebesar 1.6GB per detik(1GB = 1000MHz). “ subsistem ini terdiri dari RAM, controller RAM dan Bus(path) koneksi antara mikroproses (cache memory) dan perangkat lainnya. Dengan kecepatannya yang tinggi RDRAMdiharapkan dapat mempercepat interface data visual yang intensif seperti 3-D, game interaktif dan streaming multimedia.

Rambus menggunakan pipelining untuk memindahkan data dari RAM ke tingkat cache memori yang “ lebih dekat  “ kre prosesor- central (CPU) atau ke prosesor-graphic(GPU).

RDRAM lah yang pertama kali menggunakan Dual Channel, dengan mengirim data secara Serial.

Namun, walaupun  memiliki performa yang bagus DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh system chipset dan prosesor pada saat itu sehingga mamori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.

 

  • RDRAM PC800

Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan  kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2.5 volt , maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3.3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.

Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosesor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah system memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi, Intel membutuhkan yang lebih dari pada itu. Dengan dipasangkan Intel Pentium 4, nama RDRAM melambung tinggi dan semakin lama harganya semakin turun.

 

  • SDRAM PC133

Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking malah semakin ditingkatkan kamampuannya.Sesuai dengan namanya SDRAM PC133 ini bekerja pada Bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7.5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1.06GB per detik. Wallaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensiBus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi Bus 100MHz “ walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki PC100 pada frekuensi tersebut.

 

  • SDRAM PC150

Perkembanganmemori SDRAM semakin menjadi-jadi setelah Mushkin pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi Bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekuensi Bus system atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja yang sama sebesar 3.3 volt memori PC150 mempunya access rime sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1.28GB pre detik.

Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3D, desktop publishing serta computer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.

 

  • DDR SDRAM

­

Masih ditahun 2000, Curical berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh 1  gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun negative. Oleh karena itu, dari memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari “ Dounle Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory “.

Dengan memori DDR SDRAM, system bus dengan frekuensi sebesar 100-133MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266MHz. Memori  ini juga memiliki jumlah pin lebih banyak dari pada SDRAM yaitu 184pin.

DDR SDRAM pertama kali digunakan oleh grafis AGP berkecepatan ultra.Sedangkan pengguna pada prosesor AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.

 

  • DDR RAM

Pada tahun 1999 dua perusahan besar Mocroprocessor INTEL dan  AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan karena ketika meningkatkan memori bus ke 133MHz kebutuhan memori (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini, maka dibuatlah DDR RAM (Double Data Rate Transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis yang sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB ADM adalah perusahan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.

DDRA RAM juga merupakan tipe memori generasi SDRAM yang memiliki kemampuan dua kali lebih cepat dari SDRAM. Memori ini mampu membawa/mengkases jumlah data sebanyak 2 bit dalam 1 clock dibandingkan dengan SDRAM yang hanya mampu menampung data sebesar 1 bit per clock, memori ini dibuat untuk menyaingi RD RAM memori yang sudah terlebih dahulu kelur dan menjadi penguasa pasar “ The King Of Memory “ . Perkembangan memori ini pun tergolong cepat, sekarang sudah sampai generasi ke lima ( DDR, DDRII, DDRIII, DDRIV, DDRV).  Slot memori yang digunakan DDR RAM memiliki jumlah pin 184  dengan karakteristik clock FBS 266/333/400MHz dan tegangan yang dipakai 2.5 volt. DDR RAM dipakai pada computer berplatfrom Pentium IV keatas atau sejenisnya merupakan hasil regenerasi dari SDRAM.

 

  • DDR2 RAM

Ketika memori jenis DDR dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafis, kehadiran memori DDR2(Double Data Rate Two) merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan kemunitas yang berlipat ganda.

Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mancapai dua kali lipat.Perubahan ini mamng dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat baik disisi prosesor maupun grafik.Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 volt. Pada DDR2 kebutuhan voltasenya hanya mencapai 1.8 volt.Artinya kemajuan teknologi pada DDR2 membuthkan tenaga listrik lebih sedikit. Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka dan baru pada akhirnya pada teknologi RAM. Dan teknologi memori DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaanya pun hanya bisa dilakukan pada computer yang mendukung DDR2.

DDR2 RAM ini memiliki clock cycle dua kali lebih banyak.Artinya kemampuannya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan memori DDR1. Clock nya terentang dari 100MHz sampai 266 MHz. jenis memori ini mempunya nama standar DDR2-400, DDR2-533, DDR2-667, DDR2-800 dan DDR2-1066. Dan frekuesi transfernya antara 400-1966MHz. DDR2 mentransfer 64 bit data sebanyak dua kali dalam tiap silklus clock serta memori ini tidak kompatibel dengan slot memori DDR RAM.

 

  • DDR3 RAM

DDR3 RAM “ Double Data Rate Three RAM “  ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengna DDr2. Hal tersebut disebabkan karena DDr3 sudah menggunakan teknologi 90 nm, sehingga konsumsi daya yang diperlukan hanya sebesar 1,5 volt, lebih sedikit dari DDR2 1.8 volt. Secara teori kecepatan yang dimiliki memori ini memamng cukup[ mamukau, ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600MHz. pada clock 400-800MHz, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan  DDR2 sebesar 400-1600MHz(200-533MHz) dan DDR sebesar 200-600MHz(100-300MHz). prototype dari DDr3 yang memiliki  240pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada pertengahan tahun 2005. Namun pruduknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM.

Karena teknologi komputer terus berkembang, bisa dipastikan akan ada banyak jenis memory lain yang akan ditemukan di masa depan. Bisa jadi generasi tersebut dinamakan DDR4, DDR5 atau mungkin dengan nama yang lain. Hanya tinggal menunggu saja kapan memory-memory tersebut diimplementasikan pada desktop PCNotebook, Tablet dan perangkat teknologi yang lain.

 

  1. ROM (Read Only Memory)

Rom adalah suatu himpunan dari chip yang berisi bagian dari system operasi yang mana dibutuhkan pada saat computer dinyalakan. ROM juga dikenal sebagai suatu firmware.ROM tidak bisa ditulis atau diubah isinya oleh pengguna karena program tersebut diisikan oleh pabrik oembuatnya.Memori ini tergolong dalam media penyimpanan yang sifatnya non volatile.penggunaan dari ROM ini contohnya adalah sebagai media penyimpanan dari BIOS (Basic Input-Output System) yang dibuat oleh pabrik. BIOS merupakan bagian yang sangat kritis dari suatu system operasi yang mana fungsinya mamberi tahu computer cara mengakses disk drive. Ketika komputer dinyalakan, RAM masih kosong dan instruksi yang ada pada ROMBIOS lah yang dugunakan oleh CPU untuk memindahkan file kedalam RAM dan kemudian menjalankannya.

Ada 4 macam ROM yaitu:

  • PROM

Programmable Read Only Memory atau PROM yang bisa kita program dengan catatan hanya boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram(permanen). Chip PROM adalah suatu chip kosong yang mana program dapat dituliskan kedalamnya dengann menggunakan suatu peralatan khusus bernama PROM burner atau PROM writer program. Chip PROM dapat digunakan sekali dan hanya digunakan oleh pabrik sebagai control device didalam pruduk-produknya.

 

  • RPROM

programmable ROM merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan perubahan berulang-ulang kali sesuai dengan yang diinginkan.

 

  • EPROM

Erasable Programmable ROM mirip dengan PROM, tetapi program dapat dihapus dan program yang baru dapat dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus yakni menggunakan sinar ultra violet. Kesamaan PPROM dan EPROM adalah keduanya merupakan jenis ROM yang termasuk memori non-volatile, data yang tersimapan didalamnya tidak bisa hilang walaupun computer dimatikan, tidak membutuhkan daya listrik dalam mempertahankan atau menjaga informasih yang tersimpan didalamnya. Alat yang digunakan untuk menghapus isi chi EPROM adalahUV PROM eraser.

EPROM digunakan untuk controlling device seperti robot dan sebagainya.

 

  • EEPROM

Electronic Erasable Programmable ROM. Chip EEPROM dapat diprogram ulang dengan menggunakan suatu electric impulses yang khusus.Mereka tidak perul dicabut atau di ubah.Kapasitas penyimpanan EEPROM sangat terbatas.Pada system hardware EEPROM umunya digunakan untuk menyimpan data konfigurasi BIOS.

 

 

  1. Memori Sekunder

Memory sekunder merupakan memori tambahan yang berfungsi untuk menyimpan data atau program. Dan bertujuan untuk membantu fungsi RAM.

Contohnya : Hardisk, flasdisk, floopy dll.

 

  1. Hardisk (1978-1989)

Hardisk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Hardisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson di tahun 1952. Hardisk pertama tersebut terdiri dari  50 piringan berukuran 2 kaki (0.6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm (rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 5 MB. Hardisk zaman sekarang sudah ada yang hanya sebesar 0.6 cm dengan kapasita 750 GB. Jika dibuka, terlihat mata cakram keras pada ujung lengan bertuas yang menempel pada piringan yang dapat berputar.

Rangkaian penguat DSP (digital signal precessor), chip memory, konektor, spindle, dan actuator motor controller arus membongkar CP samapai dengan Gbyte. Ukuran kapasitas yang sangat besar ini sangat menguntungkan dalam hal penyimpanan data. Seperti halnya floofy disj dan lomega Zip drive. Harddisk juga dapat menangani penulisan berulang kali dengan kecepatan yang relative jauh lebih cepat dibandingkan dengan floofy disk. Tapi sayangnya, terdapat kendala dalam segi mobilitas, yakni untuk memindah-mindahkan harddisk(harddisk tersimpan dalam CPU). Ternyata, kendala ini telah dapat diatasi dengan adanya konsep Removable Harddisk. Harddisk dibentuk berupa cartridge, yang dipasang pada removable rack yang tersambung pada power supplay dan kabel data IDE interface-nya. Data yang disimpan dalam harddisk tidak akan hilang ketika tidak diberi tegangan listrik. Dalam sebuah harddisk, biasanya terdapat satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang dapat ditampung.

Dalam perkembangannya kini harddisk secara fisik semakin tipis dan kecil namun memiliki daya tamping yang sangat besar. Harddisk kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal), tetapi juga dapat dipasang di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kaber USB atau FireWire.

 

  1. Flashdisk

Falshdisk adalah jenis memori penyimpanan yang portable yang bisa digunakan dengan nyaman jika transfer data dari satu computer ke computer lainnya. Data didalamnya dapat dihapus dan diprogram ulang sesuai kebutuhan pengguna.

 

  1. Floofy disk

Floofy disk drive yang menjadi standar pemakai dari 2 ukuran yaitu 5.25” dan 3.5” yang masing-masing memiliki 2 tipe kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD). Floofy disk 5.25” kapasitasnya adalah 360 Kbyte (untuk DD) dan 1.2 Mbyte untuk (HD). Sedangkan floofy disk 3.5” kapasitasnya 720Kbyte (untuk DD dan HD). Kapasitas yang dapat ditampung oleh floofy disk memang cenderung kecil, apalagi jika dibandingkan dengan kebutuhan transfer dan penyimpanan data yang makin lama makin besar. Floofy disk hanya dapat menyimpan file teks, karena keterbatasan kapasitas. Walaupun demikian penulisan floofy disk dapat dilakukan berulang-ulang, walau memakan waktu yang relative lama. Keterbatasan disebut dengan lomega Zip Drive. Perangkat ini terdiri dari  floofy disk dan cartridge floofy khusus yang mampu menampung sampai hampir 100MB data. Jumlah ini sudah jelas memungkinkan untuk menampung file multimedia dan grafik ( biasanya berukuran megabyte) yang sebelumnya tidak memungkinkan untuk disimpan dalam floofy disk.

Floofy disk muncul dilatar belakangi dengan diperlukannya suatu cara untukdistribusi software. Perangkat ini pertama kali ditemukan oleh IBM untuk mencatat informasih pemeliharaan mainfarme dari staff pelayan. Perangkat ini sering disabut juaga media penyimpanan rational atau direct cyclic access. Cara kerjanya head langsung menyentuh disket. Hal ini akan menyebabkan floofy disk yang memang sudah tipis akan lebih cepat aus.

 

  1. CD ROM(read only)

Sejarah CD_ROM:

  • Piringan optic mulanya dikembangkan untuk perekaman acara TV dan dikembangkan pada tahun 1980 oleh Philips dan Sony dengan standarisasi ANSI terpublikasi dalam Red Book.
  • Pada tahun 1984 ditetapkan standarisasi presisi yang disebut CD-ROM dalam Yellow Book.
  • Pertengahan tahun 19980-an ditemukan CD-Recordable
  • Pertengahan tahun 1995-an ditemukan CD-Rewritedable sebagai media yang murah dan efesien.

Karakteristik CD-ROM

  • Diameter 120 mm, tebal 1,2 mm, lubang diameter 15 mm dibagian tengah.
  • Dipersiapkan dengan laser infra merah berkekuatan tinggi untuk membakar lubang diameter 0,8 mikron dalam sebuah piringan master kaca berlapis.

CD-ROM terbuat dari sebuah resin(poltcarbonate) dan dilapisi permukaan yang sangat reflektif seperti aluminium. Informasi di baca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk. Intensitas laser berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian menjadi tereklefsikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversi menjadi data digital.

 

  1. CD-RW

CD-RW mempunya 3 fungsi utama yaitu:

  • Merekam CD audio track atau data computer ke dalam media CD-R atau CD-RW atau rewrite data ke dalam CD_RW
  • Membaca data dari CD ke PC atau melakukan pembacaan audio CD seperti CD-ROM atau DVD drive.
  • Ripping atau mengkonventer data yang berupa CD musik ke dalam format WAVE audio files.

System kerja:

  • CD-RW mwnukis kembali data dengan merubah susunan Kristal yang ada pada media disk.
  • Perubahan dalam struktur Kristal yang ada pada median merubah juga effect sinar laser pada head yang ada dalam CD ROM.
  • Pada disk yang bertipe CD-RW, disk dapat di wiped cleanatau dikembalikan lagi struktur material Kristal yang ada pada disk tersebut sehingga kembali seperti semula.

Teknologi CD-RW memiliki anti coaster yaitu teknologi yang melindugi masalah buffer underrun error yang sering terjadi pada saat kita melakukan pembakaran CD. Karena pada saat merekam data, aliran data harus diterima tanpa gangguan dari drive sumber.

Pada saat ini terdapat beberapa teknologi anti coaster yang dapat menganggulangi masalah buffer underrun yaitu :

  • Burn-Proof

Burn-Proof pertama kali ditemukan oleh Sanyo. Secara umum Burn-Proof tidak akan melakukan penyimpanan/overlspped pada area data yang tertulis dan area data gap karena adanya penghentian sementara panulisan ulang. Bagaimanapun akan terjadi data gap yang disebabkan oleh auto power control function yang terdapat dalam teknologi Burn-Proof.

  • justLink

justLink pertama kali diciptakan oleh Ricoh yang secara otomatis mencegah terjadinya kesalahan dengan memprediksi hal tersebut sebelum terjadi. Memungkinkan pengguna untuk melakukan multitasking pada computer saat pembakaran.

 

 

SUMBER

http://gickey.blogspot.co.id/2016/03/perkembangan-memori-lengkap.html

 

tugas 3 tambahan k3

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

 

Bahaya Di Tempat Kerja

Bahaya fisik dan mekanik

 

Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri. Bahaya tersebut mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur keamanan untuk mengatur risiko tersebut. Buruh anak menghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa. Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksiekstraksitransportasi, dan perawatan bangunan.

Permesinan  adalah komponen utama di berbagai industri seperti manufakturpertambangankonstruksi, dan pertanian, dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkanmembakarmemotongmenusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.

Tempat kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar terbatas, seperti tank militer, saluran air, dan sebagainya juga membahayakan. Kebisingan juga memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran. Temperatur ekstrem panas mampu memberikan stress panaskelelahankramruam, mengabutkan kacamata keselamatandehidrasi, menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja. Pada temperatur ekstrem dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermiafrostbite, dan sebagainya Kejutan listrik memberikan risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas instalasi listrik.

 

Bahaya kimiawi dan biologis

Bahaya biologis

Bahaya kimiawi

Masalah psikologis dan sosial

 

K3 Berdasarkan Industri

K3 yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risik tenggelamBiro Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikananpenerbanganindustri kayupertanianpertambanganpengerjaan logam, dan transportasi adalah sektor industri yang paling berbahaya.

 

Konstruksi

Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya. Risiko jatuh adalah penyebab kecelakaan tertinggi.[16] Penggunaan peralatan keselamatan yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan scaffolding mampu mengurangi risiko kecelakaan. Tahun 2010, National Health Interview Survey mengidentifikasi faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan kimiawi/fisik pekerjaan yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam K3. Di antara semua pekerja kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak memiliki standar pengaturan kerja, sementara pekerja di sektor lainnya hanya 19%. Selain itu 55% pekerja konstruksi memiliki pengalaman ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32% pekerja di sektor lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan pekerjaannya, dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.

 

Pertanian

 

Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling. Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi.

Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan. Dan dari semua pekerja di sektor pertanian, 85% lebih sering bekerja di luar ruangan dibandingkan sektor lainnya yang hanya 25%.

Sektor jasa

Sejumlah pekerjaan di sektor jasa terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerja.

 

Pertambangan dan perminyakan

Pekerja di sektor perminyakan dan pertambangan memiliki risiko terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.

 

SUMBER :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja

tugas 2 tambahan K3

Latar Belakang

Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap aktifitaspekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan  produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang  pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Visi Pembangunan Kesehatan di Indonesia yang dilaksanakan adalah Indonesia Sehat 2010 dimana penduduknya hidup dalam  lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh layanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2002).

Kesehatan kerja dapat tercapai secara optimal jika tiga komponen berupa kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja dapat berinteraksi baik dan serasi (Suma’mur P.K, 1996).

 

Kecelakaan ditempat kerja merupakan penyebab utama penderita perorangan dan penurunan produktivitas. Menurut ILO (2003), setiap hari rata-rata 6000 orang meninggal akibat sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2 juta orang pertahun sebanyak 300.000 orang pertahun, diantaranya meninggal akibat sakit atau kecelakaan kerja.

Ruang Lingkup K3

  1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.
  2. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :

1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian

2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan

3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.

4) Proses produksi

5) Karakteristik dan sifat pekerjaan

6) Teknologi dan metodologi kerja

  1. Penerapan Hyperkes dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.
  2. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut bertanggung jawab atas keberhasilan usaha hyperkes.

Kondisi kerja yang buruk berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja, mudah sakit, stres, sulit berkonsentrasi sehingga menyebabkan menurunnya produktif kerja. Kondisi kerja meliputi variabel fisik seperti distribusi jam kerja, suhu, penerangan, suara, dan ciri-ciri arsitektur tempat kerja lingkungan kerja yang kurang nyaman, misalnya : panas, berisik, sirkulasi udara kurang, kurang bersih, mengakibatkan pekerja mudah stress (Supardi, 2007).

Kondisi lingkungan fisik dapat terjadi misalnya suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu sesak, kurang cahaya dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas dan terlalu dingin   menyebabkan ketidaknyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaan. Panas bukan hanya dalam pengertian temperatur udara, tetapi juga sirkulasi atau arus udara, munculnya stres kerja, sebab beberapa orang sangat sensitif pada kebisingan dibanding yang lain (Margiati, 1999).

Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.

Deskripsi tentang K3

  1. Kesehatan Kerja
    Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
    Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya,


    perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.

    Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
    Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
    2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
    3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
    4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
    “pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
    Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
    Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health of all at work).

    b. Keselamatan Kerja
    Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
    Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
    Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses

    c. Faktor Risiko di Tempat Kerja
    Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan kerja, seperti disebutkan diatas, dalam melakukan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai potensi bahaya serta resiko yang bisa terjadi akibat sistem kerja atau cara kerja, penggunaan mesin, alat dan bahan serta lingkungan disamping faktor manusianya.
    Istilah hazard atau potensi bahaya menunjukan adanya sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan cedera atau penyakit, kerusakan atau kerugian yang dapat dialami oleh tenaga kerja atau instansi. Sedang kemungkinan potensi bahaya menjadi manifest, sering disebut resiko. Baik “hazard” maupun “resiko” tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya pengendaliannya dilaksanakan dengan baik.
    Ditempat kerja, kesehatan dan kinerja seseorang pekerja sangat dipengaruhi oleh:
    1. Beban Kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan
    2. Kapasitas Kerja yang banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.
    3. lingkungan Kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun aspek psikososial.

 

SUMBER :

[1] http://kadekaxcel22.blogspot.co.id/2016/03/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3.html

[2] http://ekoputerasampoerna.blogspot.co.id/2012/07/bab-i-pendahuluan-keselamatan-dan.html

[3] http://daunkates.blogspot.co.id/2011/06/deskripsi-keselamatan-kerja-serta.html

tugas 4 tambahan K3

  1. Pengertian Prosedur Kerja K3
  • Tatakerja
    Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.
  • Prosedur
    Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
  • Sistem
    Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Di setiap perusahaan mereka menyebutnya bermacam-macam. Ada yang bilang SOP atau Standard Operating Procedure, SWI atau Standard Working Instruction PI atau project instruct dan masih banyak lagi. Kita tidak perlu dibuat bingung dengan maksud dari pengertian ini. Ini semua tujuannya sama dan hanya kebijakan dari perusahaan itu saja yang membedakannya.

Pengertian Prosedur Kerja K3

Seperti halnya pengertian prosedur kerja k3 yang di bahas di atas, di sini saya coba mendefinisikan tentang prosedur kerja K3 yang merupakan cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir yang didahului dengan penilaian resiko terhadap pekerjaan tersbut yang mencakup keselamatan dan kesehatan terhadap karyawan.Kita pernah melihat suatu pekerjaan itu diselesaikan tetapi kecelakaan masih juga terjadi. Setelah di investigasi ternyata pekerja tersebut telah mengikuti prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan. Setelah ditemukan akar permasalahannya, ternyata prosedur kerja yang disosialisasikan tidak mempertimbangkan segi keselamatannya sehingga kecelakaan pun terjadi.Disinilah pentingnya pembuatan prosedur kerja K3 yang didasari oleh penilaian resiko baik itu resiko cidera, sakit akibat kerja, kerusakan peralatan dan lingkungan.
Manfaat Prosedur Kerja K3

Manfaat prosedur kerja k3 ini tidak hanya berdampak pada karaywan akan tetapi juga berdapak pada perusahaan itu sendiri.Berikut ini manfaat yang bisa diambil jika perusahaan itu menerapkan prosedur kerja K3:

  • Pekerjaan merasa aman melakukan pekerjaannya dan perusahaan juga diuntungkan karena tidak harus mengeluarkan biaya penyembuhan terhadap karyawan yang celakan akbit kerja.
  • Hemat waktu – karena kawayan tidak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti prosedur yang telah diterapkan.

 

  1. Sejarah k3

Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak diketahui kapan tepatnya. Namun pengerahan tenaga kerja sesungguhnya sudah setua usia manusia di bumi ini dan bersamaan dengan itu juga adanya proses pengupahan kepada tenaga kerja.Yang dikenal sebagai Bapak K3 yaitu Bernardin Ramazzini, dengan bukunya De Morbis Artrificum Diatriba yang menguraikan tentang berbagai jenis penyakit yang timbul berkaitan dengan pekerjaan.

Ada beberapa konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang menjadi point penting dalam lintasan sejarahnya di dunia dan khususnya yang terjadi di Indonesia mulai zaman penjajahan hingga merdeka. Berikut gambaran singkatnya di bawah ini :

  1. Konsep K3 Pada Zaman Revolusi Industri:
  • Di mulai ketika terjadi Revolusi industri, Terutama di eropa pada abad 18. Peran manusia mulai digantikan oleh mesin.
  • Lahir sebuah aturan yg disebut “Common Law Defence”(CLD). CLD berintikan 3 (tiga) hal: Contributing negligence, Fellow servant rule, & risk assumption.
  • Akibat adanya tekanan dari kaum industrialis yang memiliki kesadaran K3, muncul konsep “EMPLOYERS LIABILITY” yang mengatur bahwa K3 menjadi tanggung jawab semua pihak dalam lingkungan industri yaitu pengusaha, pekerja/buruh & masyarakat umum.
  • Lahir teori domino oleh H.W.HEINDRICK (1913).
  • Lahir teori ”Loss Control Management” & ”Risk Management” yg berkaitan erat dengan konsep K3.
  1. 2. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Belanda
  • Adanya pengerahan tenaga kerja melalui perbudakan.
  • Tahun 1816,sebuah lembaga yg bertujuan menghapuskan perbudakan didirikan oleh Sir Thomas Stanford Raffles.
  • Tahun 1818, ditetapkan UUD Hindia Belanda yaitu ”Regreling Reglement” yang beberapa pasalnya melarang adanya perbudakan
  • Belanda meratifikasi konvensi ILO No.29 yang dituangkan dlm Staatsblad 1933 No.261 tentang larangan kerja rodi/kerja paksa.
  • Tahun 1908,bbrp anggota parlemen Belanda yg peduli pada nasib pekerja mendesak agar memberlakukan peraturan K3 di daerah ”Nederland Indie”.
  • Peraturan Keselamatan Kerja yang pertama diterbitkan Oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Tahun 1910.
  1. 3. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Jepang
  • Adanya pengerahan naker melalui perbudakan (romusha).
  • Konsep K3 yang dibangun oleh pemerintah Belanda diabaikan oleh Jepang.
  1. Konsep K3 pada Zaman Kemerdekaan
  • Lahirnya beberapa peraturan diantaranya yaitu : UU No.12 tahun 1948 tentang kerja, UU No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dan UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
  • Implementasi K3 pada awal masa pemerintahan ORDE BARU paralel dengan konsep Pembangunan nasional.
  • Adanya UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang telah di amandemen menjadi UU NO.36 Tahun 2009, UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU No.3 thn 1992 tentang Jaminan Sosial Tnaga Kerja.
  • Demi Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, kompetitif & produktif, pemerintah juga membentuk Lembaga Higiene Industri di dua Departemen/Kementerian yaitu di Departemen/Kementerian Tenaga Kerja dan Di Departemen/Kementerian Kesehatan.

 

  1. Posisi, Peran, Fungsi dan Tujuan K3

Ada sahabat K3 yang mengirimkan email dan bertanya tentang Apa Peran, Fungsi dan tujuan K3?K3 itu sendiri kepanjangan dari Kesehatan, Keselamatan Kerja. Nah disini ada 2 keilmuan yaitu Kesehatan dan Keselamatan. Keduanya memiliki peran dan Fungsi dalam kerangka K3.

  1. Posisi Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3

Posisi kesehatan kerja berada pada lingkup pekerja dan lebih menekankan pada aspek promosi terhadap kesehatan para pekerja sementara posisi keselamatan berada pada aspek interaksi yang ada dalam system kerja atau proses kerja.

  1. Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3

Peran Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu Kesehatan kerja berkontribusi dalam upaya perlindungan kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan dan survailan kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara peran keselamatan adalah menciptakan system kerja yang aman atau yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan loss.

  1. Tujuan Kesahatan dan Keselamatan berdasarkan ilmu K3

Kesehatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut

  1. Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
  2. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui promosi K3
  3. Menjaga status kesehatan dan kebugaran pekerja pada kondisi yang optimal

Keselamtan kerja memiliki tujuan sebagai berikut

  1. menciptakan system kerja yang aman mulai dari input, proses dan out put
  2. Mencega terjadinya kerugian (loss) baik moril ataupun materil akibat terjadinya kecelakaan
  3. Melakukan pengendalian terhadap resiko yang ada di tempat kerja
  4. Fungsi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Fungsi dari Kesehatan kerja

  1. Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di tempat kerja
  2. Memberikan saran terhadap perencanaan  dan pengorganisasian dan praktek kerja termasuk desain tempat kerja
  3. Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan APD
  4. Melaksanakan surveilan terhadap kesehatan kerja
  5. Terlibat dalam pross rehabilitasi
  6. Mengelolah P3K dan tindakan darurat

Fungsi dari Keselamatan kerja

  1. Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek berbahaya
  2. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program
  3. Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya
  4. Ukur, periksa kembali  keefektifitas pengendaliahn bahaya dan program pengendalian bahaya

 

 

  1. Pengertian Ergonomi dan Komponennya

Kemajuan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan melalui investasi dan peningkatan produktifitas dan efisiensi. Karena modal terbatas maka saat ini hampir semua perusahaan telah menyadari bahwa pertumbuhan yang didasakan peningkatan produktifitas dan efisiensi merupakan pilihan yang sangat menguntungkan perusahaan.

Salah satu upaya peningkatan produktifitas dan efisiensi adalah melalui penerapan ergonomi. Pengertian Ergonomi sendiri adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan pekerjaan, alat kerja dan lingkungan kerja.Ada 3 komponen ergonomi, ialah anthropometri yang mempelajari ukuran tubuh manusia yang dimanfaatkan untuk disain peralatan dan tempat kerja, biomekanika yang mempelajari tentang pembebanan dan pengaruhnya pada faal tubuh manusia serta psikologi yang mempelajari interaksi yang bersifat psikologik antara mesin dan manusiaSalah satu studi yang dimanfaatkan dalam ergonomi adalah yang disebut studi waktu dan gerak. Dengan teknik ini dilakukan pengamatan gerakan dan pengukuran waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.

Dengan cara ini dibuat disain pekerjaan dan alat kerja yang dapat meningkatkan efisiensi gerakan sehingga menghemat waktu dan energi yang akan meningkatkan produktifitas. Pemanfaatan studi waktu dan gerak antara lain untuk mengevaluasi bahaya suatu pekerjaan dan upaya pengendaliannya

  1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan Komputer

Keselamatan dan kesehatan bekerja tidak hanya di lokasi tambang atau konstruksi, akan tetapi K3 juga harus diterapkan di kantor.Adapun kegiatan yang berhubungan dengan k3 di kantor yaitu bekerja dengan komputer. Nah disini saya akan membahas K3 bekerja dengan komputer yang lebih terfokus pada ergonomis atau bisa disebut kenyamanan.Jika dibandingkan bekerja di lapangan yang mana bahaya terhadap kesehatan langsung dapat terasa, akan tetapi di kantor sebaliknya. Penyakit akibat kerja biasa dirasakan tidak secara langsung. Butuh beberapa waktu penyakit tersebut dapat dirasakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Penyakit akibat kerja di kantor selalu dihubungkan dengan ergonomis dimana penyakit yang terjadi akibat posisi tubuh yang salah saat melakukan pekerjaan baik itu duduk, berdiri, berputar, bekerja di hadapan komputer dan masih banyak lagi.Di artikel k3 komputer saya lebih membahas tentang ergonomis. Dari pengertiannya ergonomis adalah sain yang diterapkan untuk meningkatkan kecocokan antara manusia dan pekerjaan. Ketika kita berbicara tentang ergonomis di kantor, yang kita maksud disini adalah duduk dengan postur tubuh yang netral, pergerakan dan penempatan peralatan yang nyaman yang diamati untuk permasalahan kesehatan dan teknik mengurangi kelelahan saat bekerja.

Ha-hal yang perlu Anda ketahui

Orang sering mempertimbangkan bahwa bekerja di kantor dengan komputer, keyboard, mouse dan monitor itu tidaklah sehat. Penelitian juga menungkung, berikut ini beberapa jawaban terhadap penrtimbangan yang umum;

Mata lelah atau sindrom menatap komputer

Walaupun kelelahan mata adalah bagian dari permasalahan umum yang dialami kebanyakan orang yang bekerja dengan peralatan komputer, hal ini hanyalah sifatnya sementara.Mata diarahkan dan difokuskan menggunakan otot dimana dapat menjadi beban yang berlebihan. Tugas melihat yang intensif dapat menyebabkan  kabur, sakit, sakit kepala, dan mata kering yang bersifat sementara. Jika Anda memiliki masalah seperti itu, jangan abaikan, periksa mata anda ke dokter mata.  Anda perlu kaca yang didesain untuk menggunakan komputer dengan jarak kokus yang berbeda dan area pengatan yang dekat.

Sakit leher dan punggung

Leher lelah, punggung sakit dan pundak pegal juka masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang yang bekerja dengan komputer. Gunakan postur dan teknik dibawah untuk meminimalkan kelelhahan dan menghindari masalah.

Berikut ini Tip-tip Teknik dan Pengaturan
1. Hindari kontraksi otot yang kaku

Lakukan gerakan menggapai, membengkokkan, melipat atau mengangkat lengan ke atas saat sirukasi terhambat dan menyebabkan perih. Letakkan monitor Anda sejajar dengan keyboard dan mouse bersebelahan. Atur tubuh anda sehingga Anda merasa bisa merilekskan bagian atas punggung, leher, pundak dan lengan atas. Anda tidak perlukeyboard yang khusus . Gunakan postur lengan dan tangan Anda sealami mungkin: pertahankan tangan dan pergelangan sejajar dengan lengan.

  1. Dekatkan kursi Anda

Dengan mendekatkan kursi Anda, anda dapat bekerja tanpa terus menerus bersandar atau menggapai. Pastikan atur kursi Anda setiap Anda duduk.

  1. Hindari menopang telpon dengan kepala Anda

Untuk waktu yang lama, gunakan tangan atau pengeras suara atau headset.

  1. Istirahatkan Mata Anda

Dengan menutup mata Anda secara teratur dalam beberapa detik, kemudian lihat objek yang jauh. Ambil langkah-langkah untuk mengendalikan layar monitor yang kabur.

  1. Rendahkan Monitor Anda

Hindari menumpuk montor di atas CPU atau laptop docking station. Posisi mata yang netral untuk pekerjaan yang memerkukan pandangan dekat adalah 20 hingga 60° dekatnya. Coba duduk 20 hingga 30 inci dari monitor Anda.

  1. Hindari penggunaan laptop yang berlebihan

Hindarilah penggunaan laptop, keyboard dan touchpad berlebihan untuk pekerjaan komputer yang terus menerus setiap hari. Gunakan keyboard yang standard dan mouse untuk meningkatkan kenyamanan, kecepatan dan akurasi.

  1. Hindari menekan telapak tangan dan pergelangan tangan pada  sisi yang tanjam saat sedang bekerja

Gunakan gel pereda telapak tangan dan pelapis mouse yang lembut untuk melindung Anda dari pinggiran meja.

  1. Letakkan barang yang sering digunakan di area yang mudah Anda menjangkaunya

Jangan membuat barang-barang tersebut menyebabkan masalah postur yang dapat mengakibatkan kelelahan.

  1. Lepaskan gelang atau jam yang memiliki sisi yang tajam jika menusuk pergelangan atau lengan Anda. 

Gunakan sepatu yang nyaman dan pakaian yang tidak menghambat sirkulasi darah.Dengan mengimplementasikan tips tips di atas, diharapkan Anda terhindar dari cidera atau kelelahan saat sedang bekerja di depan komputer Anda.

  1. Keselamatan dalam Bengkel (Workshop)

Keselamatan dalam Bengkel

Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bidang pertambangan adalah tempat dimana segala macam aktifitas seperti perbaikan dan perawatan baik itu kendaraan atau pun peralatan dilakukan di area ini. Hal ini membuat bengkel adalah tempat yang memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi.Tidak sedikit kecelakaan terjadi di bengkel seperti tertabrak kendaraan, terjatuh saat sendang memperbaiki di atas unit, tertimpa material, terpeleset, tersandung, terpukul dan masih banyak lagi yang dapat mengakibatkan para mekanik menderita cidera baik itu ringat (pertolongan pertama) hingga dapat merengut nyawa sekalipun.Dikarenakan potensi bahaya di bengkel begitu tinggi maka diperlukan pengelolahan keselamatan dalam bengkel.

Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel yang dapat Anda lakukan untuk mencegah cidera saat bekerja di dalam Bengkel.

  • Identifikasi semua bahaya yang ada di bengkel sebelum Anda mulai bekerja
  • Periksa semua perkakas atau peralatan yang Anda gunakan saat bekerja dalam keadaan baik dan standar
  • Patuhi prosedur keselamatan kerja yang ada di bankel. Pahami prosedur tersebut sebelum Anda mulai bekerja
  • Selalu konsentrasi saat sedang bekerja dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja Anda
  • Selalu menjaga lingkungan bengkel Anda bersih, tidak terdapat ceceran oli, perkakas tersimpan di tempatnya
  • Selalu mengenakan alat pelindung diri setiap saat.

Dengan mengimplementasikan ke 6 kontrol keselamatan dalam bengkel, diharapkan Anda dapat bekerja dengan aman dan terhindar dari cidera.

 

 

  1. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja
  2. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan:
  3. Terjatuh.
  4. Tertimpa benda jatuh
  5. Tertubuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh.
  6. Terjepit oleh benda.
  7. Gerak-gerakan melebihi kemampuan.
  8. Pengaruh suhu tinggi.

g, Terkena arus listrik.

  1. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi.
  2. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut.
  3. Kecelakaan menurut penyebab
  4. Mesin
  • Pembangkit tenaga, terkecuali motor-motor listrik.
  • Mesin penyalur (=transmisi).
  • Mesin-mesin untuk mengerjakan logam.
  • Mesin-mesin pengelolah kayu.
  • Mesin-mesin pertanian.
  • Mesin-mesin pertambangan.
  • Mesin-mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut.
  1. Alat angkut dan alat angkat
  • Mesin angkat dan peralatannya.
  • Alat angkutan di atas rel.
  • Alat angkutan lain yang beroda, terkecuali kereta api.
  • Alat angkutan udara.
  • Alat angkutan air.
  • Alat-alat angkutan lain.
  1. Peralatan lain.
  • Bejana bertekanan.
  • Dapur pembakar dan pemanas.
  • Instalasi pendingin.
  • Instalasi listrik, termasuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik (tangan)
  • Alat-alat kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik.
  • Tangga.
  • Perancah (=Stefer).
  • Peralatan lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut.
  1. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi.
  • Bahan peledak.
  • Debu, gas, cairan dan zat-zat kimia, terkecuali bahan peledak.
  • Benda-benda melayang.
  • Radiasi.
  • Bahan-bahan dan zat-zat lain yang belum termasuk golongan tersebut.
  1. Lingkungan Kerja
  • Diluar bangunan.
  • Di dalam bangunan.
  • Di bawah tanah.
  1. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongan-golongan tersebut.
  • Hewan
  • Penyebab lain.
  1. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut atau data tak memadai.
  2. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan.
  3. Patah tulang.
    b. dislokasi/keseleo.
    c. Regang otot/urat.
    d. Memar dan luka dalam yang lain.
    e. Amputasi.
    f. Luka-luka lainnya.
    g. Luka dipermukaan.
    h. Gegar dan remuk.
    i. Luka bakar.
    j, Keracuanan-keracunan mendadak (=akut).
    k. Akibat cuaca, dan lain-lain
    l. Mati Lemas.
    m. Pengaruh arus listrik.
    o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya
    p. Lain-lainnya.
  4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh.
  5. Kepala.
    b. Leher.
    c. badan.
    d. Angota atas.
    e. Angota bawah.
    f. banyak tempat.
    g. Kelainan umum.
    h. Letak lain yang dapat di masukkan klasifikasi tersebut.

Klasifikasi tersebut yang bersifat jamak adalah pencerminan kenyataan bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oleh sesuatu melainkan oleh berbagai faktor.

 

10.Jenis – jenis Bahaya Keselamatan Kerja

Perlu dilakukan pembedaan antara produk yang memenuhi standar, yang aman, dan yang dirasakan aman. Pada umumnya, terdapat tiga jenis keadaan:

Keselamatan normatif digunakan untuk menerangkan produk atau desain yang memenuhi standar desain.

Keselamatan substantif digunakan untuk menerangkan pentingnya keadaan aman, meskipun mungkin tidak memenuhi standar.

Keselamatan yang dirasakan digunakan untuk menerangkan keadaan aman yang timbul dalam persepsi orang. Sebagai contoh adalah anggapan aman terhadap keberadaan rambu lalu lintas. Namun, rambu-rambu ini dapat menyebabkan kecelakaan karena menyebabkan pengemudi kendaraan gugup.

 

 

  1. Pentingnya Alat Pelindung Diri

Semua pekerja harus melengkapi dirinya dengan pakaian, baju, celana panjang yan sesuai untuk melindungi dirinya dari cuaca dan bahaya di lokasi kerja mereka.Berdasarkan peraturan pemerintah bahwa perusahaan wajib menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan seperti helm pengawan atau safety helmet, kaca mata safety, pakaian yang cerah atau memiliki visibilitas tinggi dan sepatu safety dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan tipe pekerjaan karyawan.Dengan begitu jika pekerjaan karyawan tersebut memerlukan sarugn tangan khusus untuk melindungi tangan mereka dari resiko tersayat atau terpotong, maka perusahaan wajib menyediakan sarung tangan yang sesuai dengan pekerjaan karaywan tersebut.

Perusahaan berkewajiban menyediakan dan menyuruh karyawan menggunakan alat pelindung diri yang telah diberikan secara cuma-cuma kepada karaywan tersebut. Bukan hanya sarung tangan tetapi hal ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung diri tertentu saat melakukan pekerjaan mereka seperti pelindung jatuh, pelindung pernafasan, mata dan pelindung pedengaran dan masih banyak lagi sebagaimana di atur dalam peraturan pemerintah.Perusahaan berkewajiban mengidentifikasi setiap fase pekerjaan dan APD yang akan digunakan oleh karyawan. Pengusahan harus memastikan bahwa karyawan telah dilatih dalam penggunaan APD yang diberikan termasuk alat pelindung jatuh sebelum digunakan. Ketika karwayan berinteraksi dengan peralatan atau mesin yang bergerak, semua perhiasan atau pakaian yang berpotensi dapat tersangkut di mesin atau alat wajib disingkirkan.

Pelindung Kaki

Sepatu yang digunakan harus melindungi, ankel, telapak, dan jari kaki. Alat pelindung kaki dengan simbol segi tiga hijau CSA telah memenuhi persyaratan ini. Karyawan yang telah diberikan APD ini wajib menjaganya tetap dalam kondisi yang baik. Contohnya, unjung sepatu pelindung jari dapat berbahaya jika tersentuh dengan listrik.

Pelindung Kepala

Ketika memasuki area kerja, para pekerja wajib mengenajan helm safety yang telah memenuhi standard CSA atau Ketika menggunakan helm safety:

  • Gunakan pengait helm jika pekerjaan anda melibatkan pekerjaan yang sering merunduk.
  • Jaga agar tetap bersih. Selalu inspeksi.
  • Ganti suspensi yang ada di dalam helm setiap 5 tahun.
  • Jangan menggunakan ditergen untuk membersihkannya.
  • Jangan membuat lobang pada helm Anda kecuali telah disetujui oleh manufaktur yang membuatnya.
  • Jangan mengecatnya.
  • Jangan menggunakannya jika Anda menemukan retakkan pada helm Anda.
  • Jangan melemparnya atau menggunakannya sebagai alat pemuku.Andalah yang bertanggung jawab atas keselamatan Anda sendiri dan rekan Anda, oleh karena itu selalu merawat Alat Pelindung Diri yang telah diberikan oleh perusahaan.

 

SUMBER :

http://nazhar26.blogspot.co.id/2012/09/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3_18.html

BIG DATA

BIG DATA

Pengertian Big Data :

Big Data adalah data dengan ciri berukuran sangat besar, sangat variatif, sangat cepat pertumbuhannya dan mungkin tidak terstruktur yang perlu diolah khusus dengan teknologi inovatif sehingga mendapatkan informasi yang mendalam dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.”

Keempat karakterik tersebut: berukuran sangat besar (high-volume), atau sangat bervariasi (high-variety), atau kecepatan pertumbuhan tinggi (high-velocity), dan sangat tidak jelas (high veracity) sering disebut dengan 4V’s of Big Data.

Teknologi Big Data diciptakan untuk menangani keempat ciri di atas. Jadi jika data Anda memiliki satu ciri saja atau beberapa kombinasi ciri di atas, tentunya dapat memanfaatkan teknologi Big Data yang tersedia di pasaran.

Mahadata, lebih dikenal dengan istilah bahasa Inggris big data, adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set) dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional belaka.

Tantangannya meliputi pemerolehan, kurasi, penyimpanan, penelusuran (search), pembagian, pemindahan, analisis, dan visualisasi data. Tren kian membesarnya himpunan data terjadi akibat bertambahnya informasi dari himpunan-himpunan besar yang saling terkait, dibandingkan dengan himpunan-himpunan kecil lain dengan jumlah total data yang sama. Korelasi baru dapat ditemukan dalam analisis himpunan data guna “mencermati tren bisnis, menentukan kualitas penelitian, mencegah penyakit, melawan tindak pidana, dan mengetahui kondis lalu lintas jalan raya secara waktu nyata”.

Banyak yang telah mencoba memberikan definisi terhadap big data. Dari Wikipedia:

“Big data is a broad term for data sets so large or complex that traditional data processing applications are inadequate. Challenges include analysis, capture, data curation, search, sharing, storage, transfer, visualization, and information privacy.”

Sedangkan definisi big data dari Gartner,

“Big data is high-volume, high-velocity and high-variety information assets that demand cost-effective, innovative forms of information processing for enhanced insight and decision making.”

Definisi big data dari Teradata dan Hortonworks kira-kira seperti ini kalau dalam bahasa Indonesia,

“Big Data adalah gerakan atau inisiatif organisasi-organisasi untuk mengambil, menyimpan, memroses, dan menganalisa data-data yang sebelumnya tidak memungkinkan atau tidak ekonomis untuk diambil, disimpan, diproses, dan dianalisa.”

Konsep Big Data :

Di berbagai organisasi, terminologi “data science”, “big data”, dan “hadoop” seakan sudah menjadi setali tiga uang. Kita akan jarang mendengar suatu diskusi atau pembicaraan tentang salah satunya tanpa disertai yang lainnya. Kalau melihat dari trend, data science adalah sebuah terminologi yang mulai ngetrend di tahun 2013; ketika Hadoop dan big data sudah menjadi buzzword di berbagai organisasi. Kita bisa melihat hal tersebut dari google search trend.

Teknologi yang berkembang di dunia big data ada untuk memecahkan suatu masalah atau mempermudah penyelesaian suatu masalah. Dari berbagai literatur, terdapat 3 dimensi atau masalah utama yang big data coba selesaikan. 3 masalah biasa disebut “The 3V of Data”, atau secara singkat disebut 3V; Volume, Velocity, Variety.

  1. Volume

Mari kita bahas mulai dari volume. Salah satu permasalahan yang big data coba pecahkan adalah meledaknya volume data yang suatu organisasi ingin simpan atau proses. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang pernah saya tangani butuh menyimpan lebih dari 1 milyar record data aktivitas browsing internet pengguna. Jangan kaget, 1 milyar record itu hanya data sehari, dan data yang ingin dikumpulkan tentunya berbulan-bulan.

Apakah permasalahan volume data ini hanya bisa dipecahkan oleh big data? Jawabannya, tidak juga.Sebenarnya suatu sistem database atau data warehouse pun bisa menyimpan data yang sangat besar. Namun, price per terabyte Hadoop, sebagai platform big data, jauh lebih rendah dibandingkan keduanya. Selain itu, berbeda dengan sekedar network storage, teknologi big data tidak hanya menyediakan solusi untuk menyimpan data, namun juga untuk mengolah dan menganalisa data bervolume besar.

Lalu, kenapa tidak semua data dilempar ke big data saja? Kenapa harus masih memakai database atau data warehouse atau network storage? Saya akan mencoba menjawab dengan analogi simple: mobil sport bagus untuk berlari kencang di jalanan mulus, truk berguna untuk mengangkut barang dalam jumlah besar, mobil MPV umumnya hemat bensin, nyaman dan mampu membawa banyak orang.

Database / data warehouse sangat ideal untuk menyimpan data yang dibutuhkan untuk operasional day-to-day suatu organisasi, atau untuk menghasilkan report bulanan. Namun, cost per terabyte (biaya penyimpanan) jauh lebih tinggi dibandingkan big data platform seperti Hadoop. Oleh karena itu, untuk menyimpan data-data yang belum diketahui nilai bisnisnya dan dalam volume besar, platform berbasis big data seperti Hadoop memberikan solusi yang lebih masuk akal.

Lalu, sebesar apakah volume data agar bisa disebut big data? Apakah jumlah datanya harus selalu lebih dari 1 milyar record per hari? Walaupun masih banyak perdebatan soal ini, sekarang sudah banyak pihak yang sepakat bahwa: jika volume data membuat data tersebut tidak ekonomis / mungkin lagi untuk disimpan di solusi penyimpanan data tradisional (network storage / database / data warehouse), maka “Houston, we’ve got the volume problem!”

  1. Velocity

Permasalahan yang kedua: data velocity atau kecepatan data dibuat. Bisa dibilang, permasalahan ini berkaitan erat dengan permasalahan volume data, karena kecepatan data dibuat umumnya berbanding lurus dengan volume data. Data tidak hanya datang dalam jumlah besar, tetapi juga dalam tempo yang lebih singkat dan bahkan ada yang real-time.

Salah satu perusahaan telekomunikasi di Australia, misalnya, butuh untuk menganalisa kualitas koneksi internet jutaan pelanggannya secara near real-time. Setiap beberapa menit sekali, jutaan record data jaringan ditaruh ke platform big data, lalu dianalisa pada saat itu juga. Hasil analisa tersebut langsung divisualisasikan ke dashboard tim jaringan, dan tim jaringan bisa langsung bertindak apabila ada satu daerah yang mendadak mengalami penurunan kualitas koneksi internet.

Lagi-lagi, tentu platform data konvensional juga bisa melakukan hal tersebut. Seperti alasan pemilihan big data untuk memecahkan masalah volume data, menyimpan dan mengolah data akan lebih ekonomis di platform big data. Beban penyimpanan dan pemrosesan data di data warehouse akan lebih berguna apabila diutilisasi untuk data-data yang berhubungan langsung dengan bisnis — data transaksi, keuangan, dan pelanggan.

  1. Variety

Variety! Finally! Ini adalah permasalahan, yang menurut saya, “Big data banget!”. Mengapa? Menurut saya pribadi, permasalahan ini akan sangat sulit dipecahkan oleh data platform tradisional, baik itu database atau data warehouse. Variety adalah permasalahan yang terjadi karena keberagaman data, baik itu dari format file data yang masuk, maupun format / struktur dari isi data tersebut.

Berbicara tentang masalah data variety, saya teringat salah satu project di produsen hard disk server. Perusahaan tersebut telah memproduksi hard disk dari tahun 90-an, dan apabila telah terpasang di server, hard disk itu akan mengirimkan log pemakaian blok-blok memori hard disk secara periodik. Data log tadi akan dianalisa untuk mencari part yang bermasalah dari hard disk (apabila ada laporan dari customer). Jika diketahui part mana yang bermasalah, perusahaan tersebut bisa mencari hard disk lain yang menggunakan part yang sama dan dari batch produksi yang sama. Perusahaan tersebut lalu bisa mengganti hard disk lainnya sebelum hard disk itu rusak dan customer komplain.

Permasalahannya, data-data tersebut dikirimkan dalam format yang berbeda-beda. Untuk 1 data yang sama saja, bisa berbagai macam variasi format atau struktur data. Ada yang berupa file XML, CSV, TSV, dan bahkan ada yang dikompresi dalam format GZip, Zip, dan Tar.

Karena kasus seperti ini bukan tidak mungkin terjadi, platform big data memungkinkan kita untuk “store first, define structure later”. Pada Hadoop, contohnya, kita bisa menaruh file-file tadi dalam format mentahnya, lalu kita kelompokkan saja file-file yang sejenis. Lalu ketika kita butuh membaca data, baru kita gunakan tools yang tersedia untuk mengekstrak sisi data. Hal ini dengan implementasi database atau data warehouse di mana kita harus menerapkan dan meng-enforce skema/struktur ketika kita memulai akuisisi data.

Manfaat Dan Sumber Big Data :

MGI (2011) menyebutkan manfaaat potensial dari big data di antara sektor swasta dan publik, diidentifikasi lima cara big data dapat membuat suatu value:

  1. Segmentasi audiens untuk menyesuaikan aktivitas: Kapasitas pengumpulan data dan segmentasi audiens didasarkan-database telah menjadi kunci penggerak penggunaan oleh banyak organisasi seni berdasarkan strategi data operasi inti organisasi (seperti database).
  2. Menciptakan transparansi : membuat big data dapat lebih mudah diakses oleh yang berkepentingan (stakeholder) yang relevan secara tepat waktu dapat menciptakan nilai yang luar biasa. Dalam hal ini big data dapat di integrasikan sehingga informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh lebih efisien.
  3. Mendukung / mengganti keputusan manusia dengan algoritma yang diotomatiskan: Analisa dengan bantuan algoritma dapat meningkatkan pengambilan keputusan, meminimalkan resiko, dan menggali wawasan yang berharga, yang dapat dilakukan secara otomatis. Meskipun keputusannya belum tentu otomatis.
  4. Mengaktifkan eksperimentasi : karena pembuatan dan penyimpanan transaksi dalam bentuk digital, organisasi/perusahaan dapat mengumpulkan data lebih akurat dan kinerja yang lebih terperinci.
  5. Berinovasi model bisnis, produk dan layanan baru : Big data memungkinkan perusahaan membuat produk dan layanan baru, meningkatkan yang sudah ada, dan menciptakan model bisnis yang sama sekali baru.

Karena cara mengamankan keunggulan kompetitif dari data besar (big data) masih berkembang, beberapa CEO percaya bahwa inisiatif big data harus menjadi tanggung jawab khusus departemen TI atau pemasaran,  dimana jumlah data dengan skala besar  paling sering berkumpul, dianalisis, dan diterapkan.  Oleh karena itu berkaitan dengan big data ini, berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi pandangan CEO dan teamnya,

a) kesempatan dapat berasal dari menyempurnakan operasi inti untuk membuat jalur bisnis baru – meskipun dalam industri yang sama,

b) Agar berguna, data harus digunakan bersama (diantara organisasi),

c) apakah sebuah perusahaan merencanakan inisiatif tunggal yang besar atau yang lebih kecil dengan jumlah banyak, tim senior harus secara aktif berencana untuk mengambil keuntungan dari peluang yang dihasilkan.

 

Sumber :

http://www.apaitubigdata.com/p/apa-itu-big-data.html

https://mohammadnovanwordpr.wordpress.com/2016/05/02/pembelajaran-big-data/

http://simsofianaistinfarani-septialutfi.blogspot.co.id/2016/12/makalah-big-data.html

 

 

Tugas 1 K3

  1. Profil Perusahaan

Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas mendorong ADHI untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan pada masa perkembangan ADHI maupun industri konstruksi di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas persaingan dan perang harga antarindustri konstruksi menjadikan Perseroan melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Perusahaan Konstruksi terkemuka di Asia Tenggara. Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan melalui sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu “Beyond Construction”. Pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu aspek penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat luas.

ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.

 

  1. Bagaimana Perusahaan Menjalani K3

Sistem kerja yang dilaksanakan antara lain:

  • Inspeksi dan pengawasan tindakan tidak aman (TTA) dan kondisi tidakaman (KTA). Inspeksi dilakukan setiap 1 minggu sekali oleh seluruh engineer keselamatan kerja yang bertanggung jawab pada masing-masing plant .
  • Pengawasan pekerjaan berbahaya, bersifat insidental, dilakukan pada saatmelakukan pekerjaan berbahaya yang biasanya dilakukan oleh pihakeksternal seperti pembersihan tangki tertutup (confine space), pengelasandan lain-lain.

 

Pengawasan, pengujian dan perizinan peralatan berbahaya

Kegiatan pengawasan, pengujian dan perizinan peralatan berbahaya ini meliputi:

  1. Pengawasan peralatan berbahaya:
  • Pengawasan incidental : Pengawasan insidental ini dilakukan pada saat dilakukan perawatanatau perbaikan instalasi radioaktif.
  • Pengawasan boiler
  • Pengawasan bejana tekan

2. Pengujian peralatan berbahaya

  • Pengujian boiler dan bejana tekan : Pengujian dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan, baik pemeriksaanvisual maupun pemeriksaan NDT. Pemeriksaan boiler dilakukan 1 tahunsekali bertujuan untuk mengetahui perubahanperubahan pada pipa atau bagian boiler lainnya serta pemeriksaan terhadap zat-zat yang ada di dalamketel, sedangkan pemeriksaan bejana tekan dilakukan 3 tahun sekali.Pemeriksaan ini merupakan tindakan preventif serta bertujuan untukmengetahui adanya kelainan struktur bejana tekan secara lebih dini.
  • Pengujian beban crane dan lift 
  • Pengujiansafety valve : Pengujian safety valve dilakukan untuk menguji kelayakan sistem kerja  safety valve. Pengujian  safety valve merupakan bagian dari  steam test 

 

 

  1. Apa Saja Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Perusahaan

Berikut adalah hal-hal umum penyebab terjadinya kecelakaan kerja:

  • Melakukan shortcuts

Setiap hari kita membuat keputusan agar pekerjaan lebih effisien dan lancar. Tapi apakah faktor resiko keselamatan Anda sendiri sudah diidentifikasi, atau anggota kru lainnya ? Melakukan shortcuts tanpa mempertimbangkan faktor keselamatan dapat meningkatkan terjadinya kecelakaan.

  • Menjadi Over-Confident

Keyakinan adalah hal yang baik. Tapi terlalu percaya diri bukanlah hal yang baik. “Kecelakaan tidak akan pernah terjadi pada saya” adalah sikap yang dapat menyebabkan prosedur yang tidak tepat, alat, atau metode dalam pekerjaan Anda. Semua ini dapat menyebabkan cedera.

  • Memulai Tugas Dengan Instruksi yang Tidak Lengkap

Untuk melakukan pekerjaan dengan aman dan benar, pertama kali Anda perlu informasi yang lengkap. Pernahkah Anda melihat seorang pekerja yang dikirim untuk melakukan suatu pekerjaan, yang telah diberikan hanya bagian dari instruksi pekerjaan itu ? Jangan malu-malu  meminta penjelasan tentangprosedur kerja dan tindakan keselamatan. Hal ini tidak bodoh untuk mengajukan pertanyaan, malah kelihatan bodoh kalau kita tidak mau bertanya.

  • Buruknya Housekeeping

Ketika klien, manajer, atau profesional K3 berjalan melalui tempat kerja Anda, faktor housekeeping adalah salah satu indikator yang akurat untuk menunjukkan attitude pekerja terhadap masalah kualitas, produksi, termasuk masalah keselamatan. Tempat kerja yang bersih, rapi, dan teratur mencerminkan tempat kerja yang aman dan selamat.

  • Mengabaikan Prosedur Keselamatan

Mengabaikan prosedur keselamatan dapat membahayakan Anda dan rekan kerja Anda. Anda dibayar untuk mengikuti aturan dan kebijakan-kebijakan perusahaan, bukan untuk membuat aturan Anda sendiri.

  • Gangguan Mental dari Pekerjaan

Memiliki hari yang buruk di rumah dan kuatir tentang hal itu di tempat kerja adalah kombinasi yang berbahaya. Anda juga dapat terganggu ketika Anda sibuk bekerja dan teman Anda datang untuk mengajak berbicara. Hal-hal ini dapat mengganggu konsentrasi Anda dalam bekerja dan bisa juga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

  • Kegagalan Untuk Merencanakan Pekerjaan

Ada banyak pembicaraan hari ini tentang Job Hazard Analysis. Job Hazard Analysis adalah cara yang efektif untuk mengetahui cara-cara cerdas bekerja dengan aman dan efektif. Menjadi tergesa-gesa dalam memulai tugas atau tidak berpikir melalui proses dapat menempatkan Anda dalam cara yang merugikan. Sebaliknya rencanakan kerja Anda, dan kemudian kerjakan rencana Anda.

 

 

  1. Apa Saja Upaya dalam menangani K3

Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu bentuk kerugian baik bagi korban kecelakaan kerja maupun Perusahaan/Organisasi. Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di tempat kerja.

Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja (H.W. Heinrich), maka dapat dirancang berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain :

  1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja :
    • Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Aman di tempat kerja.
    • Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman di tempat kerja.
  2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan :
    • Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.
    • Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
    • Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.
  3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen :
    • Prosedur dan Aturan K3 di tempat kerja.
    • Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di tempat kerja.
    • Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada tenaga kerja.

 

  1. Saran

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat diperlukan karena menyangkut perusahaan dan karyawannya. Penerapan K3 ini juga memiliki prosedur yang benar yang harus di ikuti sesuai dengan aturan perundang-undangannya. Karena apabila K3 tidak terlaksana, tentu akan memberikan dampak buruk terhadap perusahaan dan karyawannya sendiri.

 

Daftar pustaka

http://www.adhi.co.id/about-adhi/company-profile

http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2013/10/pencegahan-kecelakaan-kerja.html

http://mediak3.com/7-penyebab-terjadinya-kecelakaan-kerja-secara-umum/

http://andrianyusmanfkm.blogspot.co.id/2015/03/hambatan-dalam-pelaksanaan-k3.html

http://www.academia.edu/9291963/TUGAS_K3_PROGRAM_KESELAMATAN_DAN_KESEHATAN_KERJA_K3_DI_PT._ADHI_KARYA_Oleh

 

Tugas Metodologi Penelitian

  1. Pengertian
  • Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

  • Penelitian

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :

  1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
  2. Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
  3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
  4. David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
  5. J. Suprapto =>Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
  6. Sutrisno Hadi =>Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
  7. Mohammad Ali =>Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
  8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
  9. Hilway (1956) =>Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
  10. Woody (1927) =>Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
  • Metdologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

  1. Karakteristik penelitian

Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :

  1. Sistematik.

Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

  1. Logis.

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

  1. Empirik.

Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

  1. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
  2. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
  3. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)
  4. Replikatif.

Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

  1. Tujuan penelitian

Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:

  • .    Eksplorasi

Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu:

(a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami,

(b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, (c) mengembangkan metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam hasil penelitianeksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness)—menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu yang telah terbuka” tadi.

  • Deskripsi

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.

  • Prediksi

Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).

  • Eksplanasi

Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanyadijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.

  • Aksi

Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas.

  1. Hubungan penelitian dengan Perancangan

Penelitian merupakan kegiatan pengembangan pengetahuan tentang persoalan spesifik tertentu. Fenomena tertentu diurai menjadi persoalan-persoalan kecil, karakteristik persoalan tersebut diidentifikasi, ciri-khas yang dimiliki dan pattern (ilmu) yang tersembunyi di dalamnya diungkap menggunakan metode-metode analisis. Analisis (mengurai) merupakan core kegiatan penelitian. Sebaliknya, perancangan merupakan kegiatan merangkai berbagai persoalan menjadi satu kesatuan yang utuh. Berbagai persoalan dipahami dan dirangkai menjadi satu kesatuan ruang dan bentuk. Sintesis (merangkai) merupakan core kegiatan perancangan.

Kegiatan penelitian dan perancangan memiliki karakter yang berbeda. Penelitian berusaha memahami persoalan tertentu, perancangan menerapkan pemahaman semua persoalan, yang terkait perancangan. Penelitian cenderung bersifat dekomposisi, konvergen, fokus, rasional dan ilmiah, sehingga prosedur pengerjaannya harus benar (valid) dan dapat dipercaya (reliable). Perancangan cenderung bersifat rekomposisi, divergen, keutuhan, intuitif dan tidak harus ilmiah, sehingga prosedur pengerjaannya tidak baku dan tidak harus (tidak perlu) valid. Akurasi analisis sangat penting dalam penelitian. Kreativitas sintesis sangat penting dalam perancangan, karena alternatif dan variasi kemungkinan kombinasi/rangkaian berbagai persoalan tidak terbatas (infinite).

  1. Ragam Penelitian

Dalam penelitian terdapat berbagai macam metode dan tekhnik penelitian. Penelitian berfungsi juga sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dari sini, kita mengetahui ada berbagai macam bentuk penelitian. Dan dalam makalah ini kami mencoba menguraikan ragam/jenis penelitian itu. Agar kita lebih memahami jenis-jenis dari penelitian dalam rangka mempelajari metodologi penelitian penulisan skripsi yang benar.

Jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ketiadaan kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam pengklasifikasiannnya dengan aspek penelitian itu sendiri. Proposal yang baik memiliki kejelasan jenis penelitian dan menggunakan konsep logika yang tepat. Para ahli menentukan jenis-jenis penelitian dari berbagai sudut pandang. Dan dari beberapa sudut pandang yang digunakan untuk menggolongkan penelitian menjadi bermacam-macam jenis. Dibawah ini rincian jenis-jenis penelitian ditinjau dari berbagai sudut pandang yaitu:

Ditinjau Dari Tujuan

  1. Murni (Pure Research)

Pure research : penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami sesuatu secara mendalam tanpa bermaksud untuk menerapkannya.

Penelitian murni adalah suatu riset yang mempunyai alasan intelektual an sich, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu suatu alasan yang didasarkan atas keinginan untuk mengetahui semata – mata, yang tidak langsung mempunyai kegunaan praktis.

Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan hukum – hukum. Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah – masalah praktis dan penelitian murni tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemuan tersebut untuk masyarakat, perhatian utamanya adalah kesinambungan dari integritas dari ilmu dan filosofis.

  1. Terapan (Applied Research)

Applied research :penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah secara mendalam dan bermaksud untuk menerapkannya.

Penelitian terapan adalah suatu riset yang mempunyai tujuan atau alasan praktis  (pratical reason) yaitu suatu alasan yang berdasarkan atas keinginan untuk mengetahui sesuatu degan tujuan agar bisa melakukan sesuatu lebih baik, efektif dan efisien.

Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa pemaparan, latar belakang suatu masalah dan saran – saran tindakan (action) sebagai implementasi dari kesimpulan – kesimpulan yang dirumuskan si peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada dasarnya bersifat menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan dengan menggunakan metode yang sistematis, teratur, tertib dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam praktiknya,penelitian terapan tidak dapat dilepaskan dari teori – teori terutama untuk memberikan landasan berpijak / dari sudut mana pemecahan suatu masalah dibahas atau diungkapkan.

Ciri – ciri penelitian terapan

  • Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk menemukan kebenaran yang objektif dan didukung dengan data empiris
  • Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat / relevan
  • Penelitian terapan perlu mempergunakan teori – teori dan pengalaman yang bersifat terpakai
  • Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif
  • Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data, tetapi harus disertai juga dengan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
  • Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan
  • Penelitian terapan memiliki berbagai kekurangan (hadari nawawi,1996:9-18)

Sementara menurut Yaya Suryana Dan Tedi Priyatna,penelitian jika ditinjau dari Tujuan nya yakni :Penelitian eksploratif,penelitian developmental,penetian verifikatif dan kebijakan.

  • Penelitian Eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan meksud untuk menemukan sebab musabab terjadinya suatu musibah. Dengan kata lain penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan masalah – masalah baru.
  • Penelitian Developmental (penelitian pengembangan), adalah peneltian ang dilakukan dengan maksud mengadakan percobaan dan penyempurnaan; penelitian yang bertujuan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhandan / atau perubahan sebagai fungsi waktu.
  • Penelitian Verikatif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu; penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan.

 

Ditinaju Dari Pendekatan

ditinjau dari pendekatan: pendekatan longitudinal,pendekatan cross sectional.

  • . Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat

bergerak sejalan dengan waktu)

  • Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu

banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).

 

Ditinjau Dari Bidang Ilmu

Ragam Penelitian menurut Bidang Ilmu

Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan. Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas MIPA (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi. Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai  “penelitian dasar”(basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika). Oleh para perancang teknik, misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar dimanfaatkan untuk membuat rancangan keteknikan (misal: rancangan bangunan). Tentu saja, dalam merancang, para ahli teknik bangunanT tersebut juga mempertimbangkan hal-hal lain, misalnya: keindahan, biaya, dan sentuhan  budaya. Catatan: Suriasumantri (1978: 29) menamakan penelitian dasar tersebut di atas sebagai “penelitian murni” (penelitian yang berkaitan dengan “ilmu murni”, contohnya: Fisika teori).

Pada perkembangan keilmuan terbaru, sering sulit menngkatagorikan ilmu dasar dibedakan dengan ilmu terapan hanya dilihat dari fakultasnya saja. Misal, di Fakultas Biologi dikembangkan ilmu biologi teknik (biotek), yang mempunyai ciri-ciri ilmu terapan karena sangat dekat dengan penerapan ilmunya ke praktek nyata (perancangan produk). Demikian juga, dulu Ilmu Farmasi dikatagorikan sebagai ilmu dasar, tapi kini dimasukkan sebagai ilmu terapan karena dekat dengan terapannya di bidang industri. Karena makin banyaknya hal-hal yang masuk pertimbangan ke proses perancangan/perencanaan, selain ilmu-ilmu dasar dan terapan, produk-produk perancangan/perencanaan dapat menjadi obyek penelitian. Penelitian seperti ini disebut sebagai penelitian evaluasi(evaluation research) karena mengkaji dan mengevaluasi produk-produk tersebut untuk menggali pengetahuan/teori “yang tidak terasa” melekat pada produk-produk tersebut (selain ilmu-ilmu dasar dan terapan yang sudah ada

sebelumnya). Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau terapan, maka macam penelitian menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung sesuai macam ilmu. Contoh: penelitian pendidikan, penelitian keteknikan, penelitian ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya (Arikunto, 1998: 11).

Ragam Penelitian menurut Pembentukan Ilmu

Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Diterangkan secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). Penelitian deduktif diarahkan oleh hipotesis yang kemudian teruji atau tidak teruji selama proses penelitian. Penelitian induktif diarahkan oleh keingintahuan ilmiah dan upaya peneliti dikonsentrasikan pada prosedur pencarian dan analisis data (Buckley dkk., 1976: 23). Setelah suatu teori lebih mantap (dengan penelitian deduktif) manusia secara alamiah ingin tahu lebih banyak lagi atau lebih rinci, maka

dilakukan lagi penelitian induktif, dan seterusnya beriterasi sehingga khazanah ilmu pengetahuan semakin bertambah lengkap. Secara lebih jelas, penelitian deduktif dilakukan berdasar logika deduktif, dan penelitian induktif dilaksanakan berdasar penalaran induktif (Leedy, 1997: 94-95). Logika deduktif dimulai dengan premis mayor (teori umum); dan berdasar premis mayor dilakukan pengujian terhadap sesuatu (premis minor) yang diduga mengikuti premis mayor tersebut. Misal, dulu kala terdapat premis mayor bahwa bumi berbentuk datar, maka premis minornya misalnya adalah bila kita berlayar terus menerus ke arah barat atau timur maka akan sampai pada tepi bumi. Kelemahan dari logika deduktif adalah bila premis mayornya keliru.

Kebalikan dari logika deduktif adalah penalaran induktif. Penalaran induktif dimulai dari observasi empiris (lapangan) yang menghasilkan banyak data (premis minor). Dari banyak data tersebut dicoba dicari makna yang sama (premis mayor)—yang merupakan teori sementara (hipotesis), yang perlu diuji dengan logika deduktif.

Ragam Penelitian menurut Paradigma Keilmuan

Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitandengan penelitian, yaitu: (1) positivisme, (2) rasionalisme, dan (3) fenomenologi. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa sudut pandang (a) sumber kebenaran/teori, dan (2) teori yang dihasilkan daripenelitian.Dari sudut pandang sumber kebenaran, paradigma positivisme percaya bahwa kebenaran hanya bersumber dari empiri sensual, yaitu yang dapat ditangkap oleh pancaindera, sedangkan paradigma rasionalisme percaya bahwa sumber kebenaran tidak hanya empiri sensual, tapi juga empiri logik (pikiran: abstraksi, simplifikasi), dan empiri etik  (idealisasi realitas). Paradigma fenomenologi menambah semua empiri yang dipercaya sebagai sumber kebenaran oleh rasionalisme dengan satu lagi yaitu empiri transcendental (keyakinan; atau yang berkaitan dengan Ke-Tuhan-an).

Dari pandangan teori yang dihasilkan, penelitian dengan berbasis paradigma positivisme atau rasionalisme, keduanya menghasilkan sumbangan kepada khazanah ilmu nomotetik (prediksi dan hukum-hukum dari generalisasi). Di lain pihak, penelitian berbasis fenomenologi tidak berupaya membangun ilmu dari generalisasi, tapi ilmu idiografik (khusus berlaku untuk obyek yang diteliti). Sering ditanyakan manfaat dari ilmu yang berlaku local dibandingkan ilmu yang berlaku umum (general). Keduanya saling melengkapi, karena ilmu lokal menjelaskan kekhasan obyek dibandingkan yang umum. Misal, kini sedang berkembang ilmu tentang ASEAN (ASEAN studies). Manfaat dari ilmu semacam ini dapat dicontohkan sebagai berikut: di negara barat, banyak orang ingin berdagang di ASEAN; agar berhasil baik, mereka perlu mempelajari tatacara/kebiasaan/kultur berdagang di ASEAN, maka mereka mempelajari ilmu lokal yang menjelaskan perbedaan tatacara perdagangan di kawasan tersebut dibanding tatacara perdagangan yang umum di dunia. Untuk lebih menjelaskan perbedaan antar ketiga macam penelitian berbasis tiga macam paradigma yang berbeda tersebut, di bawah ini (lihat Tabel Ragam-1)satu per satu dibahas lebih lanjut, terutama dari (a) kerangka teori sebagai persiapan penelitian, (b)  kedudukan obyek dengan lingkungannya, (c) hubungan obyek dan peneliti, dan (d) generalisasi hasil—sumber: Muhadjir (1990).

 

Ditinjau Dari Tempat

Ditinjau dari tempat, penelitian dibagi menjadi 3 yakni : Kepustakaan, Laboratorium Dan Lapangan.

  • Penelitian Kepustakaan,adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku – buku / majalah dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Kegiatan ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik di perpustakaan maupun ditempat – tempat lainnya. Literatur yang dipergunakan tidak terbatas hanya pada buku – buku,tetapi juga berupa bahan – bahan dokumentasi, majalah – majalah, koran – koran dan lain – lain. Berdasarkan sumber data tersebut, penelitian ini kerap kali disebut juga penelitian dokumentasi (documentary research) atau survey buku (book survey research).
  • Penelitian Laboratorium adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat – alat tertentu di dalam laboratorium yang biasanya bersifat eksperimen dimana dimungkinkan dilakukan pengontrolan terhadap pengaruh dari suatu faktor tertentu.
  • Penelitian Lapangan atau Penelitian Kancah (field research) adalah kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu, baik di lembaga – lebaga dan organisasi kemasyarakatan maupun lembaga – lembaga pemerintah, dengan jalan mendatangi rumah tangga, perusahaan – perusahaan dan tempat – tempat lainnya. Disamping itu juga, penelitian kancah dapat pula dilakukan terhadap objek – objek alam. Usaha pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara dan observasi.

 

Ditinjau Dari Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Secara teoritis variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain atau atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu (Hatch dan Farhady, 1981) misal : ukuran tinggi, berat, sikap, motivasi dll.

Macam-macam variable

  1. Variabel independen: sering disebut variabel stimulus, prediktor, atau anteceden, variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
  2. Variabel dependen: sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, variebel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat kerana adanya variabel bebas.
  3. Variabel moderator: variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Atau disebut variabel independen ke-dua.
  4. Variabel intervening: variabel yang secera teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen, menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel penyela sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
  5. Variabel Kontrol: variabel yang dikendalikan atau disebut konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Digunakan bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. [8]
  6. Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
    1. Data Kualitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang tidak dapat diolah dengan matematika atau statistik
  • Data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar –biasanya berbentuk pernyataan-pernyataan.
  • Analisis data kualitatif merupakan proses menganalisis data dengan tidak menggunakan statistik angka-angka.

Dalam penelitian ini syarat penelitian ilmiah dapat disederhanakan yakni : memenuhi kriteria (1) logico, hypotetico dan verifitatif. (2) menggunakan kaidah dan prosedur baku dalam penelitian.

Penelitian kualitatif mempergunakan data yang dinyatakan secara verbal dan kulifikasinya bersifat teoritis. Data sebagai bukti dalam menguji kebenaran dan ketidakbenaran hipotesis. Pengolahan data dilakukan secara rasional. Jadi pada dasarnya perbedaan kedua jenis penelitian ini terletak pada masalah analisa dan penyajian data guna menguji hipotesis sebagai usaha memecahkan masalah yang diselidiki.

  1. Data Kuantitatifadalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik).
  • Data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan dengan proses skoring (contoh skor : baik = 3, cukup = 2, tidak baik = 1) dan sebagainya.
  • Terbagi menjadi dua yaitu : data diskrit/nominal dan data kontinum.
  • Data nominal : data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, secara deskrit atau kategori.Data ini diperoleh dari hasil menghitung.

Dalam penelitian ini dipergunakan data berupa angka / jumlah dengan berbagai klasifikasi, antara lain berbentuk nilai rata – rata, presentase, nilai maksimum dll. Data tersebut merupakan bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menunjukan perbedaan, perbandingan, hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya. Pengolahan data dilakukan secara matematis dengan menggunakan berbagai rumus statistika yang sesuai dengan sifat dan jenis data.

  1. Ragam penelitian Menurut Strategi

Ragam Penelitian menurut Strategi (Opini, Empiris, Arsip, Logika internal)
Buckley dkk. (1976: 23) menjelaskan arti metodologi, strategi, domain, teknik, sebagai berikut:

  1. Metodologi merupakan kombinasi tertentu yang meliputi strategi, domain, dan teknik yang dipakai untuk mengembangkan teori (induksi) atau menguji teori (deduksi).
  2. Strategi terkait dengan sifat alamiah yang esensial dari data dan proses data tersebut dikumpulkan dan diolah.
  3. Domain berkaitan dengan sumber data dan lingkungannya.
  4. Teknik terkait dengan alat pengumpulan dan pengolahan data. Teknik dibedakan dua macam, yaitu:
  5. Teknik “formal” merupakan teknik yang diterapkan secara obyektif dan menggunakan data kuantitatif.
  6. Teknik “informal” merupakan teknik yang diterapkan secara subyektif dan menggunakan data kualitatif.

Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa strategi berkaitan dengan “cara” kita melakukan pengembangan atau pengujian teori. Berkaitan dengan strategi, ragam penelitian dapat dibedakan menjadi empat, yaitu penelitian: (1) opini, (2) empiris, (3) kearsipan, dan (4) analitis.

  1.  PENELITIAN OPINI

Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). Terdapat banyak ragam metode/teknik yang dapat dipakai untuk penelitian opini perorangan, salah satunya yang populer dan formal adalah: metode penelitian survei (survey research)1.

Selain itu, penjaringan persepsi perorangan yang informal dapat dilakukan dengan teknik wawancara. Untuk mengumpulkan opini kelompok, secara formal, dapat dipakai metode Delphi. Metode ini dilakukan terhadap kelompok pakar, untuk mengembangkan konsensus—atau tidak adanya konsensus—dengan menghindari pengaruh opini antar pakar-pakar. Teknik informal untuk menggali opini kelompok dapat dilakukan antara lain dengan curah gagas (brainstorming)3. Cara ini dilakukan dengan (a) menfokuskan pada satu masalah yang jelas, (b) terima semua ide, tanpa disangkal, tanpa melihat layak atau tidak, dan (c) katagorikan ide-ide tersebut.

  1.  PENELITIAN EMPIRIS

Empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh peneliti. Penelitian empiris dapat dibedakan dalam tiga macam bentuk, yaitu: studi kasus, studi lapangan, dan studi laboratorium. Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua sudut pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b) keberadaan kendali eksperimen—seperti terlihat padatabel berikut:
Teknik observasi merupakan teknik yang dapat dipakai untuk ketiga macam penelitian empiris di atas. Selain itu, untuk studi lapangan dapat dipakai teknik studi waktu dan gerak (time and motion study), misal dibantu dengan peralatan kamera video, TV sirkuit rertutup, atau alat “penangkap” kejadian (sensor) dan perekam yang lain. Untuk studi laboratorium dapat dilakukan antara lain dengan simulasi (misal dengan komputer).

  1.  PENELITIAN KEARSIPAN/KEPUSTAKAAN

“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. Dua tipe yang pertama berkaitan dengan arsip tertulis, tape, dan bentuk -bentuk lain dokumentasi. Arsip primer adalah rekaman fakta langsung oleh perekamnya (misal: data perkantoran), sedangkan arsip sekunder merupakan hasil rekaman orang/pihak lain. Tipe ketiga, yaitu arsip fisik, dapat berupa batu candi, jejak kaki, dan sebagainya. Teknik informal dalam penelitian ini berupa antara lain: scanning dan observasi.

Teknik formal untuk arsip tertulis primer dapat dilakukan dengan metodeanalisis isi (content analysis). Terhadap arsip sekunder dapat dilakukan teknik sampling, sedangkan terhadap arsip fisik dapat dilakukan antara lain dengan pengukuran erosi dan akresi (untuk penelitian arkeologi).

  1.  PENELITIAN ANALITIS

Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. Penelitian tersebut perlu dipecahkan secara analitis, yaitu dilakukan dengan cara memecah problema menjadi sub-sub problema (atau variabel-variabel) dan dicari karakteristik tiap sub problema (variabel) dan keterkaitan antar sub problema (variabel).

Penelitian analitis sangat menggantungkan diri pada logika internal penelitinya, sehingga subyektivitas peneliti perlu dihindari. Untuk itu, penelitian analitis perlu mendasarkan diri pada filsafat atau logika. Terdapat berbagai teknik formal dalam penelitian analitis, antara lain: logika matematis, pemodelan matematis, dan teknik organisasi formal (flowcharting, analisisjaringan, strategi pengambilan keputusan, algoritma, heuristik). Catatan: Riset operasi merupakan pengembangan dari penelitian analitis. Teknikinformal untuk penelitian analitis meliputi antara lain: skenario, dialektik, metode dikotomus, metode teralogis—lihat Buckley dkk. (1976: 27).

RAGAM PENELITIAN LAINNYA
Dalam literatur terdapat banyak ragam penelitian menurut berbagai sudut pandang, dan tidak semua ragam dapat dibahas disini. Pembahasan lain-lain hanya akan melihat ragam penelitian bersumber dari tiga pustaka, yaitu buku Arikunto (1998), Suryabrata (1983)4, dan Yin (1989)5.

1.    Ragam Penelitian menurut pendekatan—sumber: Arikunto (1998: 9-10)

  • Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu)
  • Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama).
  1.  Ragam Penelitian—sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
  • Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
  • Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu)
  • Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu)
  • Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek)
  • Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi)
  • Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali)
  • Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian)
  • Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding)
  • Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya).

RAGAM PENELITIAN & SYARAT PENELITIAN

Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda. Sering pula untuk satu pengertian yang sama tapi diberi istilah yang berbeda. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat:

  1. SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan
  2. OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer)
  1. UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN

Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana. Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator). Dalam bab ini hanya format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk format pengetikan dan pengesahan silahkan mengacu pada pedoman yang berlaku.

Untuk membahas format susunan isi proposal penelitian, pertama dibahas unsur proposal beserta keterkaitan antar unsur tersebut. Bahasan selanjutnya menyangkut tiap unsur, tetapi dibahas secara singkat dan dalam keterkaitannya dengan unsur–unsur lainnya. Bahasan yang lebih panjang lebar dan terfokus hanya pada unsur-unsur yang dianggap terpenting diberikan pada bab-bab tersendiri.

UNSUR-UNSUR ISI PROPOSAL DAN KETERKAITANNYA

Secara umum, isi proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai berikut (menurut pedoman penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana UGM, 1997):

1)    Judul

2)    Latar belakang & perumusan permasalahan ( keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan)

3)    Tujuan dan Lingkup penelitian

4)    Tinjauan Pustaka

5)    Landasan Teori

6)    Hipotesis

7)    Cara penelitian

8)    Jadwal penelitian

9)    Daftar Pustaka

10)    Lampiran
Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

 Unsur dan Elemen Proposal Penelitian
unsur / elemen proposal penelitian

Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi “sentral” keterkaitan unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut. Bahasan di bawah ini bersifat singkat, sedangkan bahasan yang lebih panjang lebar diberikan dalam bab-bab tersendiri.
Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan

Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan

(1) judul, disusul dengan

(2) latar belakang,

(3) rumusan masalah,

(4) keaslian penelitian, dan

(5) faedah atau manfaat penelitian.
JUDUL PROPOSAL PENELITIAN

Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian. karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi. Judul novel cenderung menarik minat pembaca dengan mencerminkan suatu “misteri” tentang isinya sehingga pembaca tergelitik ingin tahu isinya. Contoh judul novel: “Di Balik Kegelapan Malam”. Judul penelitian ilmiah biasanya tidak perlu dimulai dengan kata “Studi…”, “Penelitian…”, “Kajian..” dan sebagainya karena hal itu terlalu berlebihan. Demikian pula contohnya dalam dunia novel, tidak ada judul yang berbunyi “Novel tentang di balik kegelapan malam”. Judul sering berubah-ubah, makin singkat, dan makin tajam (sejalan dengan makin tajamnya rumusan permasalahan). Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau perubahan judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses (dicari) dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam bidang ilmunya.
LATAR BELAKANG

Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang ini, yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini?

Untuk menjawab pertanyaan “mengapa kita memilih permasalahan ini?”, maka langkah pertama, kita perlu memilih bidang keilmuan yang kita ingin lakukan penelitiannya. Pemilihan bidang tersebut diteruskan ke sub-bidang dan seterusnya hingga sampai pada topik tertentu yang kita minati. Langkah kedua, kita perlu melakukan kajian terhadap pustaka berkaitan .kemajuan terakhir ilmu pengetahuan dalam topik tersebut—untuk mencari peluangpengembangan atau pemantapan teori. Minar maupun peluang tersebut seringkali didorong oleh isu nyata dan aktual—yang muncul di jurnal ilmiah terbaru atau artikel koran bermutu atau pidato penting dan aktual, atau direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya.. Ini semua merupakan opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian yang diusulkan tersebut.
RUMUSAN PERMASALAHAN

Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan. Rumusan yang tersamar terkandung dalam alinea tidak diharapkan karena memaksa pembaca untuk mencari sendiri dan menginterpretasikan sendiri bagianbagian dari alinea atau kalimat-kalaimat yang bersifat rumusan permasalahan. Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari)—bahasan lebih panjang lebar tentang cara-cara merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri.
KEASLIAN PENELITIAN

Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali. Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul lain).
FAEDAH YANG DIHARAPKAN

Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan atau pembangunan negara. Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada. Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja?
TUJUAN DAN LINGKUP PENELITIAN

Tujuan penelitian berkaitan dengan kedudukan permasalahan penelitian dalam khazanah ilmu pengetahuan (yang tercermin dalam tinjauan pustaka). Kedudukan permasalahan—dilihat dari pandangan tertentu—mempunyai lima macam kemungkinan, yaitu; ekplorasi (masih “meraba-raba”), deskripsi (menjelaskan lebih lanjut), eksplanasi (mengkonfirmasikan teori), prediksi (menjelaskan hubungan sebab-akibat), dan aksi (aplikasi ke tindakan). Pandangan yang lain (Castetter dan Heisler, 1984: 9) membedakan tujuan penelitian (purpose of study) menjadi sembilan, yaitu: 1) mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik; 2) meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; 3) menguji validitas suatu teori; 4) menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada; 5) memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan; 6) memperbaiki metodologi yang keliru; 7) memperbaiki interpretasi yang keliru; 8) mengatasi kesulitan dalam praktek; 9) memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa). Seringkali untuk mencapai tujuan memerlukan waktu yang “terlalu” lama atau memerlukan tenaga yang “terlalu” besar. Agar penelitian dapat dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan pembatasan terhadap pencapaian tujuan. Pembatasan tersebut dilakukan dengan membatasi lingkup penelitian. Pernyataan batasan lingkup ini juga berfungsi untuk lebih mempertajam rumusan permasalahan.
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis dan bersifat diskusi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya dan terkait serta ilmu pengetahuan mutakhir (berupa pustaka) yang terkait dengan permasalahan. Tinjauan pustaka berbeda dengan resensi pustaka. Resensi pustaka membahas pustaka satu demi satu, sedangkan tinjauan pustaka membahas pustaka-pustaka per topik(bukan per pustaka), dalam bentuk debat atau diskusi antar pustaka tentang suatu topik tertentu. Urutan topik diatur secara sitematis, dalam arti terdapat suatu kerangka yang jelas dalam merangkai topik-topik tersebut dalam suatu sistem.

Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi: 1) untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap); 2) untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya); 3) untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”); 4) untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap); 5) untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”); 6) untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).

Catatan: Pustaka-pustaka yang diacu dalam tinjauan pustaka harus termuat informasinya dalam “Daftar Pustaka”. Cara pengacuan secara konsisten perlu mengikuti corak (style) tertentu.yang dianjurkan dalam pedoman penulisan tesis atau proposal penelitian.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Seperti diterangkan di bagian “Tinjauan Pustaka”, landasan teori diangkat (disarikan) dari tinjauan pustaka tentang kerangka teori yang melatarbelakangi (menjadi landasan) bagi permasalahan yang diteliti. Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan. Catatan: untuk beberapa macam penelitian (missal penelitian yang berbasis paradigma fenomenologi) tidak boleh atau tidak perlu mempunyai landasan teori dan hipotesis..
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti. Karena diangkat dari landasan teori, maka hipotesis merupakan “kesimpulan teoritik” (hasil perenungan teoritis) yang perlu diuji dengan kenyataan empirik. Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya, maka isi hipotesis harus bersifat dapat diuji atau dapat dikonformasikan.
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan sebagai berikut:
a)    dirumuskan secara singkat tapi jelas;

  1. b)    dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih;
  2. c)    didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka).

CARA PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

Secara umum, dalam cara penelitian perlu dijelaskan:

1)    ragam penelitian yang dianut (Amirin, 1986: 89, menyebutkannya sebagai “corak” penelitian)—lihat bab “Ragam Penelitian”;

2)    variabel-variabel yang diteliti;

3)    sumber data (tempat variabel berada; populasi dan sampelnya);

4)    instrumen atau alat yang dipakai dalam pengumpulan data/survei (termasuk antara lain: kuesioner);

5)    cara pengumpulan data atau survei;

6)    cara pengolahan dan analisis data.

Butir ke 5 dan 6 di atas juga dicerminkan dalam bentuk jadwal penelitian. Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau uraian narasi.

DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN

Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-pustaka yang diacu dalam proposal penelitian. Kadangkala untuk menunjukkan bahwa peneliti membaca banyak pustaka, maka dalam daftar pustaka dituliskan juga pustaka-pustaka yang nyatanya tidak diacu dalam narasi proposal. Hal ini tidak dianjurkan untuk dilakukan, karena sudah umum bahwa peneliti tentu membaca banyak pustaka dalam rangka penelitiannya. Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-sendiri. Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.

Lampiran dapat diisi dengan materi yang “kurang penting” dalam arti “boleh dibaca atau tidak dibaca”. Biasanya lampiran memuat antara lain: kuesioner dan daftar sumber data yang akan dikunjungi atau diambil datanya. Sebaiknya jumlah halaman lampiran tidak terlalu banyak agar tidak terasa lebih penting dibanding dengan isi utamanya.

HUBUNGAN ANTARA PROPOSAL DAN LAPORAN PENELITIAN

Hubungan antara Proposal dan Laporan Penelitian

Penyusunan proposal sebenarnya merupakan kegiatan yang menerus, meskipun pada saat yang telah ditetapkan kita harus memasukkan proposal untuk dievaluasi. Proposal yang telah selesai dievaluasi dan diterima untuk dilaksanakan tetap harus dikembangkan penulisannya.

SUMBER

http://rinawssuriyani.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html

https://aneneharief.wordpress.com/2012/04/22/karakteristik-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah/

https://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian-dan-metode-penelitian/

http://lyanasikumbang.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-penelitian.html

http://iplbi.or.id/2013/03/perbedaan-penelitian-dan-perancangan/

https://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/ragam-penelitian/

http://expresisastra.blogspot.co.id/2013/09/Penelitian-menurut-Strategi-Opini-Empiris-Arsip-Logika-internal.html

http://expresisastra.blogspot.co.id/2013/09/unsur-dan-elemen-proposal-penelitian.html